Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Evolusi Sistem 4.0 Mendidik Manusia Seutuhnya

2 Juni 2021   08:02 Diperbarui: 2 Juni 2021   08:26 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto PUP TdBA ( Dokumentasi TdBA : Bale Pancaniti)

"Evolusi berasal dari bahasa Latin 'Evolvere' yang berarti 'membuka lipatan' , merupakan proses perubahan berangsur-angsur menjadi lebih kompleks/rumit atau menjadi lebih baik" (Wikipedia)

Hal ini terjadi karena manusia menyesuaikan diri dengan keadaan, keperluan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

Sedangkan sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka / semuanya.

Kata Sistem berasal dari bahasa Yunani 'sustēma' dan dari bahasa Latin 'systēma' yang artinya seperangkat benda yang saling terkait satu sama lainnya. (Wikipedia)

Sering digunakan untuk memvisualisasikan set entitas yang berinteraksi yang menjadi satu kesatuan dalam satu wilayah dan memiliki item penggerak, seperti negara. 

Apa itu Evolusi Sistem 4.0 ?

Setelah mengetahui arti Evolusi dan Sistem secara terpisah, berikut Evolusi Sistem secara menyeluruh :

"Merupakan proses perubahan sistem pengoperasian suatu tatanan negara mulai dari semua sektor, yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian/pangan, keuangan, dan lainnya" 

Berbeda tipis dengan revolusi yang sering kita dengar dan ketahui di dunia industri, perubahan yang terjadi dan dijalankan baik melalui kekerasan ataupun tidak.

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan budaya dan sosial yang berlangsung secara cepat, nyata, disadari atau tanpa disadari dan itu terjadi.

Sama halnya dengan Evolusi sistem di dunia pendidikan bertransformasi dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, menjadikannya perlahan-lahan terjadi pergeseran mindset.

Pergeseran yang terjadi adalah perubahan sistem pendidikan di Indonesia yang berawal dari :

1.0 Berpusat pada guru 

2.0 Bersandar pada ujian ( belajar ala bulimia)

3.0 Berpusat pada pembelajar dan masalah 

4.0 Mendidik Manusia Seutuhnya 

Evolusi sistem 4.0 dalam dunia Pendidikan di abad 21 adalah mendidik manusia seutuhnya, dan itu sedang terjadi di Kabupaten Purwakarta, saat ini. 

Perubahan dan pergerakan ini terjadi pada pembelajaran abad 21 yang berkembang menjadi sebuah sistem lingkungan yang kompleks dan terhubung pada Revolusi Industri 4.0.

Dilansir dari kompas.com baca juga:

" Apa itu Revolusi Industri 4.0 ? " ( Kompas.com/ Vanya Karunia Mulya Putri / Selasa, 02 Februari 2021) 

Revolusi Industri 4.0 membuat segalanya jadi mudah dijangkau , lebih efektif dan meminimalisir pemborosan.

Pendidikan memerlukan inovasi dan bagaimana menciptakan dan mencetak anak-anak yang kreatif, inovatif, adaptabel, kolaboratif dan produktif.

Masalah besar bangsa ini ada dalam generasi Z yang sekarang disuguhkan serba digital, juga pola pikir yang sudah instan sehingga dapat mengancam pola pikir dan peradaban manusia seutuhnya.

Bagaimana keberlangsungan manusia kedepannya jika kesadaran diri terhadap perubahan mindset kita tidak kita perbaiki hari ini?

Ini penting, karena sebaik-baik manusia adalah yang berkesadaran dan bergerak untuk peka terhadap isu-isu global serta krusial demi keberlangsungan manusia lainnya dikemudian hari.

Tidak hanya hari ini, upaya ini akan terasa walaupun lama dan secara berangsur walaupun merubah mindset itu tidak semudah membalikan telapak tangan.

Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd memberikan sambutan TdBA ( Foto : dokpri)
Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd memberikan sambutan TdBA ( Foto : dokpri)
Evolusi Sistem 4.0 Mendidik Manusia Seutuhnya

Permasalahan yang terjadi seperti fenomena bom waktu atau fenomena gunung es yang hari ini atau bahkan suatu hari akan terasa dampaknya.

Kesenjangan yang terjadi dampak dari fenomena tersebut hadir dalam bentuk kesenjangan ekologis, kesenjangan sosial, dan kesenjangan spiritual.

Kesenjangan ekologis merupakan kerusakan lingkungan, pemanasan global, perubahan iklim, polusi, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan lain sebagainya.

Kesenjangan sosial adalah lebih mengarah kepada materi & pola hidup konsumtif yang berlebihan sehingga hal ini terasa dampaknya yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Kesenjangan spiritual terjadi akibat manusia tidak hidup seimbang dengan alam, tidak mengenal dirinya dan Tuhan seutuhnya dan tidak berkesadaran untuk merawat dan memperbaiki kerusakan alam.

Kekhawatiran mendalam atas guncangan-guncangan yang terjadi ini adalah masa depan anak-anak kita yang menjadi generasi penerus ke depannya.

Malapetaka bangsa yang sebenarnya terjadi saat ini bukanlah bencana alam sesungguhnya, akan tetapi malapetaka yang jauh lebih mengerikan jika peradaban manusia sudah hilang.

Bencana sosial yang sesungguhnya adalah bencana para pelaku sosial itu sendiri, sejauh mana berkesadaran untuk memperbaikinya.

Evolusi sistem 4.0 di sektor pendidikan adalah mendidik manusia seutuhnya, itu yang dilakukan pemangku kepentingan bidang pemerintahan & pendidikan di kabupaten Purwakarta.

Berkolaborasi mewujudkan dan menjadikan anak/peserta didik yang tumbuh dan berkembang sesuai kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya.

Pemerintah kabupaten Purwakarta melalui dinas pendidikan kabupaten Purwakarta membuat kebijakan pendidikan berbasis semesta untuk menumbuhkan kesadaran hidup ekologis melalui 'tatanen di bale atikan' .

Tatanen di Bale Atikan (TdBA) merupakan suatu program yang tidak hanya menitik beratkan pada menanam atau pertanian, juga bukan menjadikan sekolah-sekolah dan siswanya sebagai petani.

Tetapi lebih dari itu, berproses dan memiliki 'ruh' pengetahuan sebagai 'laku' atau pelaku dari program tersebut juga sebagai laboratorium pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bermakna melalui model pembelajaran pancaniti (akan saya bahas di tulisan selanjutnya).

TdBA merupakan satu dari 5 pendidikan karakter yang digaungkan oleh pemerintah kabupaten Purwakarta dengan Perbup no. 69 Tahun 2015 dan Perbup no. 103 tentang Tatanen di Bale Atikan.

5 di antaranya adalah: Tujuh Poe atikan Purwakarta Istimewa , Agama Keagamaan dan Pendalaman Kitab-kitab , Sekolah Ramah Anak, dan Tatanen di Bale Atikan.

Tidak ada tawar menawar, menurut saya program TdBA ini adalah menjadi solusi terbaik ditengah permasalahan yang ada bagi bangsa ini. 

Dengan mengetahui, memahami, dan menjadi aksi 'Keep on Learning and Doing'  bagi saya yang dimulai dari berkesadaran diri menjadi pelaku perubahan itu sendiri, jika bukan kita siapa lagi?

Dahsyat!

Salam.

Hana Marita Sofianti 

Day 03 PUP TdBA di Bale Pancaniti 

Purwakarta, 02 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun