Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal 'Relief Musik' Candi Borobudur Sebagai Perdamaian Dunia

28 April 2021   00:23 Diperbarui: 28 April 2021   00:27 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Musik merupakan sebuah suara dan fenomena sangat unik yang mengandung irama, nada, lagu, dan keharmonisan dari alat musik berbentuk seni dan berjenis hiburan" (Wikipedia)

Semua orang pasti mengenal musik, dari tua, muda, bahkan seorang bayi pun akan peka dengan suara-suara disekitarnya, termasuk kita orang dewasa.

Sejauh mana kita peka dan memperhatikan suara-suara atau pesan alam pada diri kita serta mau belajar dari orang-orang terdahulu melalui sejarah dan sebagainya.

Pesan alam yang disampaikan begitu terhampar luas dan tugas kita selaku pewaris peradaban adalah membacanya, mengenalnya, mempelajarinya dan melestarikannya.

Musik dijadikan sebuah sarana untuk mengungkapkan isi hati dan sekarang menjadi ajang kompetensi, bahkan lebih dari itu.

Dilombakan / pertandingan dan dijadikan ajang pencarian jati diri, bisa juga hanya menjadi sebuah festival dan pesta semata, maknanya lebih luas dari itu. Tidak masalah.

Sebelumnya, mari kita kenali sejarah musik, relief musik dan apa saja yang ada dalam relief musik pada candi Borobudur. 'Markica' (mari kita baca) hehehe

Sejarah Musik

Berdasarkan penemuan arkeologi, telah ada perubahan evolusi pada otak manusia walaupun tidak ada yang tahu kapan manusia mengenal seni dan musik.

Sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu manusia modern Homo Sapiens , awal manusia mulai mengenal musik. 

Dengan kemampuan otaknya, manusia dapat berfikir menggunakan spritual , imajinasi dan inspirasi.

Baik ketika memperhatikan alam atau berdasarkan kejadian-kejadian / pengalaman yang disengaja ataupun tidak.

Kejadian alam misalnya mendengarkan kicauan burung, tidak sengaja memukul batang kayu atau bambu yang berrongga menjadi suling purba, hingga perlahan kosa kata muncul.

Sebagai ungkapan perasaan takut, sedih, gembira juga lainnya dan bentuk penyampaian pesan melalui suara-suara dengan alat musik sederhana.

Manusia menciptakan alat musik tersebut dengan tulang hewan, dan alam sekitarnya juga meninggalkan jejaknya dalam sebuah karya seni pahatan diantaranya kedalam kayu, batu dan lain sebagainya.

Apa itu Relief Musik? 

Relief umumnya dibuat di atas batu merupakan seni pahat dan ukir berbentuk 3 dimensi biasanya dapat dijumpai di kuil, candi, prasasti, goa dan tempat bersejarah kuno lainnya.

Relief musik yaitu sebuah seni pahatan di atas batu yang menggambarkan alat-alat musik kuno dan memberikan informasi bahwa pada zaman itu telah ada sebuah peradaban musik.

Mengenal Relief Musik Candi Borobudur Sebagai Perdamaian Dunia

Candi borobudur, semua orang Indonesia pasti tahu dan kenal bahwa borobudur adalah monumen sakral warisan leluhur yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

"Borobudur (ꦧꦫꦧꦸꦝꦸꦂ) adalah sebuah kuil atau candi terbesar di dunia bagi penganut agama Buddha Mahayana berbentuk stupa sekitar tahun 800 Masehi" ( Wikipedia

Tiga tingkatan candi borobudur yaitu : Arupadhatu (tingkatan tinggi / religius) , Rupadhatu (tingkatan tengah / kehidupan) , dan Kamadhatu ( tingkatan bawah/ hawa nafsu) .

Terdapat total 2.672 panel relief yang terbagi menjadi 1.460 panel naratif dan 1.212 panel dekoratif di candi borobudur.

Jika kita amati satu persatu searah jarum jam (mapradaksina) mengenai keunikan dan berbagai macam gambar dari relief ini yang luasnya sekitar lebih dari 3000 meter.

Relief musik yang terdapat di lorong satu sisi timur candi borobudur terdapat sekitar 200-400 lebih relief alat musik.

40 relief ansambel musik terpahat di bebatuan candi borobudur, jika dikelompokkan diantaranya sebagai berikut :

  • Alat musik membranophone
  • Alat musik pukul (Idiophone)
  • Alat musik tiup (aerophone)
  • Alat musik petik (cordophone)

Dilansir dari berbagai sumber, relief alat musik yang terpahat di candi borobudur dan telah menyebar di 34 provinsi juga 40 negara, 7 diantaranya sebagai berikut : 

1. German 

  • Medieval Flure ( aerophone)

2. Korea

  • Daegum ( aerophone)
  • Saenghwang ( aerophone )

3. Indonesia :

  1. Garantung ( Idiophone)
  2. Tifa ( Idiophone)
  3. Kendang (Idiophone)
  4. Sulim (aerophone)
  5. Keledik / Kedire (aerophone)

4. India

  • Bansuri ( aerophone )
  • Tabla, Ghatam, Mridangam ( Idiophone )

5. China 

  • Sheng ( aerophone )
  • Pipa ( cordophone )
  • Bo ( Idiophone )

6. Egypt / Mesir 

  •  Darbuka (Idiophone ) 

7. Italy 

  • Bowed String ( cordophone)

Selain itu ada juga alat musik relief yang berasal dari Kamboja , Thailand , Kazakhstan , Kenya , Tanzania , Algeria , Tamil , Gambia , Uganda , Peru , Jepang , Iran , Saudi Arabia , Turki , Srilanka , Amerika Latin , West Afrika , Nepal , Nigeria dan Eropa.

Semuanya menjadi bukti bahwa leluhur kita sangat mencintai seni dan musik yang menjadi sarana pemersatu bangsa.

Sejatinya pemikiran leluhur kita juga di abad tersebut telah membuktikan bahwa humanisme dan perdamaian sudah ada dalam fitrah otak manusia.

Saat itu belum ada kertas untuk menulis , sedangkan trendnya adalah memahat/menulis di atas batu, ibarat teknologinya selain gawai / gadget saat ini untuk menyampaikan pesan dan kejadian.

Mereka menginginkan hal tersebut terbaca, ditelaah bagi manusia yang peka dan berfikir, lalu terbentuklah sebuah gagasan oleh anak negeri dengan diadakannya Sound Of Borobudur (SOB) selain omah borobudur.

Sound Of Borobudur (SOB)

Adalah Trie Utami, Sound Of Borobudur (SOB) penggagas dari penemuan dan pembuat replika dari relief alat musik yang terpahat di dinding candi borobudur.

Sebuah upaya anak bangsa yang peka terhadap pesan-pesan leluhur guna mengenal lebih dalam kebesaran gerakan kebangsaan melalui budaya dalam sebuah peradaban di masa lampau.

Pada tahun 2016 Trie Utami melakukan penelitian dibantu Dewa Budjana dan Bintang Indrianto yang menyadari bahwa di satu sisi candi borobudur ternyata ada pahatan berupa relief alat musik.

Mereka lalu mencoba mereplika dengan cara abad sekarang juga memainkannya dalam aksi pertunjukan dan festival SOB.

Supaya pengunjung mendapatkan nilai lebih dari pengalamannya ketika ke sana, jelajah borobudur .

Dilansir dari Kompas.com baca juga sebagai berikut :

"Festival Pamalayu Tampilkan Alat Musik yang Terpahat di Candi Borobudur" ( Kompas.com/ Perdana Putra / Selasa, 07 Januari 2020 )

Didukung oleh Purwacaraka dalam festival tersebut masuk dalam salah satu Wonderful Indonesia, borobudur pusat musik dunia.

Membuktikan kepada dunia bahwa sebuah pahatan alat musik 3 dimensi yang di replika dengan apik menjadi aset bangsa yang sangat berharga dan tidak ternilai oleh apapun.

Selain pernah mengunjunginya saat remaja, berikut ini adalah opini dan alasan relief musik candi borobudur saya ulas sebagai berikut :

1. Candi Borobudur Sebagai Pusat Pertemuan dan Peribadatan

Seperti halnya kita umat muslim yang mewarisi Ka'bah , sebuah kotak berbentuk kubus di Mekkah dan dindingnya terbuat dari batu juga , saat itu kemajuan berfikir akan 'berketuhanan' sudah ada pada diri manusia.

Bagaimana pun sejarah membuktikan bahwa borobudur telah ada sebelum Ka'bah , dengan sudut yang sama berupa persegi empat walaupun berbeda bentuk & wujud, intinya satu 'berketuhanan'.

Saat itu tidak menutup kemungkinan bahwa lebih dari 40 bangsa dan negara yang tercatat dalam relief sepakat bahwa borobudur pernah menjadi pusat atau kiblatnya pertemuan dan peribadatan.

2. Candi Borobudur Sebagai Pusat Musik Dunia (Kebudayaan, hiburan & Pesta)

Terbukti dengan adanya relief alat musik , jelas bahwa candi borobudur pernah menjadi pusat musik dunia, hiburan dan kebudayaan antar negara.

Sebagai pesta rakyat dan bangsawan, bahkan kemungkinan menjadi tempat puncak hari besar perayaan keagamaan.

Karena saat itu masyarakat mengenal do'a berupa lantunan syair dan nyanyian untuk memuji Dewata Agung, otomatis memerlukan alat musik.

3. Candi Borobudur Sebagai Pusat Peradaban dan Perdamaian Dunia

Peradaban dan perdamaian sudah ada dan nyata sejak ribuan tahun yang lalu salah satunya digambarkan melalui relief musik candi borobudur.

Perlu 13 abad dalam menemukannya tentunya kita harus berterima kasih pada Musisi wanita ternama Trie Utami yang peka akan pesan & amanat leluhur.

Semoga mendapatkan penghargaan tinggi atas atensi & kiprahnya yang totalitas dalam dunia musik, budaya dan lainnya.

Banyak gambar terpahat disana, atau bisa jadi relief pada dinding candi merupakan kitab sucinya leluhur kita, wallahualam.

Dari cerita kehidupan manusia, surga, seni musik , sampai 'Kama Sutra' atau gaya bercinta ada dalam dinding / batu relief di sana.

Sebagai pusat perdagangan, penyebaran keyakinan, kebudayaan, kunjungan antar bangsa, pertemuan raja-raja, dan lain sebagainya.

Saya berharap temuan dari relief alat musik yang berasal dari 40 negara bahkan mungkin lebih tersebut dapat menjadi event berkumpul.

Dilibatkannya mereka dan berpartisipasi dalam sebuah naungan, sound of borobudur, konser bersama persahabatan 40 negara.

Juga dikembangkan sesuai dengan pesan leluhur dalam satu visi dan misi yaitu persaudaraan & perdamaian dunia.

Jika sudah mengenal dan bersaudara lalu perdamaian tercipta maka peradaban dan kedaulatan bangsa akan terwujud nyata karena melalui musik dan seni manusia pada dasarnya menyukai itu semua.

Bukankah tugas kita sebagai manusia adalah membaca pesan dan kode alam? peka dan berfikir dari maksud & tujuan dari masa lampau untuk masa depan manusia seutuhnya.

Salam 

blogcompetition

Hana Marita Sofianti 

Purwakarta , April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun