Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Dia Alasan Kenapa Sandal Selalu Hilang di Masjid

29 Januari 2020   12:28 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:29 3578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Dia Alasan Kenapa Sandal Selalu Hilang di Masjid (Foto by hana)

"Ketika berprasangka baik lebih baik dari pada berprasangka buruk?"

Sangat menarik ketika membaca artikel seorang senior di Kompasiana tentang tas yang selalu hilang dan sendal yang sering hilang di tempat-tempat ibadah.

Selain itu ada yang mengulas artikel juga tentang tips- tips supaya sendal tidak hilang di masjid, maka dari itu saya akan mencoba menyampaikan beberapa alasan kenapa sandal selalu hilang di masjid dan apa alasannya.

Tempat ibadah pada umumnya selalu di datangi oleh orang banyak atau masyarakat untuk menyembah dan beribadah kepada Tuhan YME sesuai agamanya masing-masing.

Namun mungkin dari beberapa atau segelintir orang yang datang ada sedikit kekeliruan niat ketika mendatanginya di sebabkan banyak kejadian-kejadian yang memang sudah terbiasa terjadi seperti hilangnya sendal sehingga menjadi lazim dan menarik perhatian saya untuk mengulasnya di sini.

Baca juga : Pinjam Sandal Tanpa Izin, Juga Juaranya sebagai Orang yang Paling Menyebalkan

Hal yang sangat fundamental adalah dari zaman dahulu hingga sekarang ketika icon suatu tempat ibadah tertentu menjadi ciri khas sebuah kejadiannya juga, seperti contoh sering hilangnya benda berupa sendal di mesjid, tidakkah kejadian itu memang seharusnya tidak terjadi? Apalagi di tempat-tempat ibadah.

Selain sendal ada juga yang pernah kehilangan tas di masjid, itu adalah salah satu pengalaman saya. 

Barangkali untuk kehilangan sebuah sepatu akan jarang terdengar, justru yang sering terdengar adalah kehilangan sendal di mesjid mau itu sendal yang lama ataupun yang baru, sendal yang jelek ataupun yang bagus, beberapa orang pasti ada yang pernah mengalaminya. 

Persoalan yang mendasar tentang sering hilangnya sendal itu adalah berada pada oknum pribadinya atau orangnya bukan tempat ibadahnya, apalagi tidak boleh di hubung-hubungkan dengan ajaran agama tertentu, karena setiap agama apapun itu pasti menyeru kepada kebaikan bukan kepada kejahatan.

Kasus sering hilangnya barang-barang tertentu di tempat ibadah memang sering terjadi, jadi sejauh mana kita dapat mencermati kejadian itu dengan tidak menitik beratkan pada suatu ajaran agama tertentu, apalagi menyudutkan dan sampai memvonis dan menjudgenya.

Ketika sepasang atau sebuah sendal hilang di masjid, maka pertama-tama kita harus berfikiran positif terlebih dahulu bagi si "pencuri" sendal tersebut. 

Kenapa? Karena saya rasa berkhusnudzon lebih baik dari pada bersu'udzhon walaupun perbuatan itu tetap tidaklah terpuji dan memang seharusnya tidak terjadi apalagi dengan icon tempat ibadah namanya.

Baca juga : Filosofi Sepasang Sandal

Inilah dia beberapa alasan kenapa sendal selalu hilang di masjid :

1. Lupa

Pertama, bisa jadi orang yang memakai atau membawa sendal kita secara tidak sengaja itu lupa dengan apa yang dia pakai, contohnya dia ketika memakai sendal di halaman masjid pandangannya melihat ke depan tidak fokus melihat ke bawah, asal pakai sehingga tidak tahu sendal siapa yang dipakainya.

Dalam kehidupan sehari-hari pun filosofinya kita janganlah lupa untuk selalu melihat kebawah selain melihat ke atas dan berjalan harus melihat ke depan dengan melihat kebaikan dan keburukan, itu pedoman hidup manusia untuk kesuksesan hidup.

2. Pikun

Bisa jadi ini adalah alasan kenapa orang selalu mengambil sendal orang lain di masjid. Orang yang pikun baik muda ataupun tua jangankan mengambil sendal miliknya, menyimpannya juga dia akan lupa alias tidak tahu.

3. Terburu - buru

Alasan yang ini juga begitu masuk akal, jika seseorang sedang terburu-buru dan mempunyai janji yang di ingatnya hanya janji tersebut tanpa di hiraukan lagi apa yang dia pakai di kakinya.

Entah sendalnya terbalik atau emang beda warna atau beda pasangan sehingga dia tidak menyadari sendal yang di pakainya itu miliknya atau bukan. Asal jangan tertukar kopiah dan sarung aja ya bahaya. Hihihi

Baca juga : Sandal Emas Firaun dan Terompah Kulit Bilal bin Rabah

4. Hobi & Kebiasaan

Alasan yang aneh, hobi & kebiasaan orang yang satu ini emang gak ada kerjaan ya, tapi agak masuk akal juga dengan alasan mengkoleksi sendal warna warni yang ada di masjid tetapi di samping koleksi juga untuk menjualnya ke orang lain. Benar-benar kreatif yang unfaedah.

5. Menukar sandal yang lebih baik & lebih bagus.

Alasan ini karena  tidak mempunyai modal untuk membelinya lagi, akhirnya menukar sandalnya dengan orang lain. Alasan yang emang tidak baik ya, jadi tidak usah di tiru.

6. Sendal sebelah yang tidak ada pasangannya.

Ibarat sepasang kekasih yang jomblo atau kehilangan pasangannya tentunya sang pemilik sendal akan tetap mencari yang sebelahnya walau berbeda rupa dan warna.

Jadi sendal yang ada & yang nampak di depan mata yang di pakainya walaupun berbeda tidak peduli milik orang lain atau bukan yang penting memakai sendal.

7. Tertukar

Terbiasa menukar-nukarkan sendal yang di pakainya dengan sendal orang lain.

Awalnya bagus jadi jelek, tadinya jelek jadi bagus adalah sisi dari orang-orang yang punya jiwa keisengan dalam hidupnya.

Bagi siapapun orangnya yang merasa pernah kehilangan sendal di masjid ikhlaskan saja karena masjid itu adalah tempat ibadah.

Selain dari niat datangnya kita ke tempat ibadah itu berpahala dan mengikhlaskan hilangnya sandal kita di masjid juga semoga menjadi berkah yang tercurah-curah.

Tetap berfikiran positif di tempat yang memang gunanya untuk beribadah dan menyembah.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun