Angin dingin yg masuk lewat celah anyaman bambu dinding kamarnya, membangunkan Rimpang dari tidur nyenyaknya.
Hari masih pagi, di luar gerimis belum berhenti. Sejenak Rimpang mengerjapkan matanya.
Perlahan dia bangun dari amben tempat tidurnya, badannya pegal, punggung kecilnya terasa sakit, mungkin bekas membawa kayu bakar dari pinggir hutan kemarin siang.
Perlahan kaki kecilnya turun dari amben, mengais ngais tanah di bawah kakinya. Kemanakah sandal jepit barunya ?
Tergesa dia melongok kolong amben, dia ingat, semalam dia simpan sandal jepit itu di kolong.
Perlahan dia ambil sandal japit itu, di timangnya dengan mata berbinar.
Rimpang tersenyum bahagia, bocah piatu itu tak pernah memiliki sandal baru sebelumnya.
Itu sandal jepit baru pertamanya, hadiah dari Kyai Ahmad gurunya mengaji.