Mohon tunggu...
Hanaishaq
Hanaishaq Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

It's all about education.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode-metode dalam Filsafat Pendidikan

24 Maret 2020   13:41 Diperbarui: 10 April 2020   18:47 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa saja Metode dalam Filsafat pendidikan? Dan bagaimana penjelasannya? 

Kali ini saya akan mengulas tentang metode dalam filsafat pendidikan. 

Metode dalam filsafat pedidikan ada 3 yaitu.

1. Metode Positivisme

Metode yang berdasarkan oleh fenomena alam serta sifat, dan hubungannya. Dengan demikian informasi dalam pengalaman indrawi di tafsirkan oleh akal dan logika.  

Contohnya: seseorang menebang pohon di musim dingin lalu membawanya pulang. Ketika ada orang yang melihatnya. Ia akan berfikir orang itu membawanya pulang karena ingin menjadikannya kayu bakar. Padahal belum tentu benar. 

Dari kasus ini bisa di lihat orang tersebut melihat dan menafsirkan dengan akal dan logikannya. 

2. Metode Fenomenology

Fenomenology di ambil dari kata Fenomen artinya "dilihat dari indra". Namun dalam filsafat Fenomenology tidak hanya di lihat dari indra namun juga batinnya. 

Sebagai metode untuk mengungkap esensi makna sekumpulan individu, fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan filsafat dan psikologi, serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan psikologis. 

fenomenologi berupaya mengungkap esensi universal dari fenomena yang dialami secara personal oleh sekelompok individu.

3. Metode Kritis 

Kritis sendiri mempunyai arti sikap sepontan seseorang terhadap sesuatu secara tidak terduga.

Metode kritis bersifat analisa istilah dan pendapat, kemudian disistematiskan dalam hermeneutika yang menjelaskan keyakinan dan berbagai pertentangannya.

Contohnya: Kritik yang menentang diri sendiri maupun oranglain. 

Dalam metode ini terbentuk berbagai tahapan yaitu: Interprestasi,analisis,empiris,dialog,kritis dan di lanjut dengan aksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun