Anak sering tidak sadar membagikan hal-hal pribadi di media sosial, seperti alamat rumah, sekolah, hingga foto harian. Hal ini bisa membuka peluang kejahatan jika jatuh ke tangan yang salah.
BK Sebagai Garda Depan Perlindungan Siswa
1. Mendeteksi Dini Masalah Emosional
Anak yang mengalami tekanan karena internet belum tentu menunjukkan secara langsung. BK perlu aktif melakukan observasi, wawancara ringan, dan menciptakan ruang yang aman agar siswa merasa nyaman berbagi.
2. Memberi Edukasi tentang Etika Digital
BK bisa berperan penting dalam mengajarkan bagaimana bersikap bijak di dunia maya. Termasuk di dalamnya adalah mengenali tanda cyberbullying, menjaga privasi, dan menyaring konten yang dikonsumsi.Â
3. Menjalin Kerja Sama dengan Orang Tua
Masalah di internet tidak bisa diselesaikan oleh sekolah saja. BK harus menjadi penghubung antara orang tua dan anak, serta memberi panduan agar pengawasan di rumah juga berjalan efektif.
4. Mengembangkan Karakter dan Daya Tahan Psikologis
Dengan pendekatan yang tepat, BK bisa membantu anak membangun kepercayaan diri, empati, dan ketahanan mental agar tidak mudah goyah saat menghadapi tekanan di dunia digital.
Internet tidak selalu membawa masalah. Namun, tanpa pengawasan dan pendampingan yang tepat, anak bisa masuk ke dalam situasi yang berisiko secara psikologis maupun sosial. Di sinilah peran Bimbingan dan Konseling menjadi sangat penting---tidak hanya ketika masalah sudah muncul, tapi sejak awal sebagai pelindung, pendengar, dan penuntun yang hadir di setiap langkah perkembangan anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI