Selamat hari libur Kompasiana,
Dunia seakan tidak baik-baik saja. Banyak orang yang merasa bahwa akhir dunia sebentar lagi? Apakah itu benar? Benar atau salah, dunia hari ini masih berputar dan manusia masih menjalani hidupnya masing-masing.
Pada tahun 2018 yang lalu, ada seri Denmark yang mengusung tema paska-apokaliptik buatan Netflix loh. Judulnya adalah The Rain dan saat ini memiliki 3 season sudah tayang di Netflix Indonesia. Judul “hujan” dan trailernya membuat penasaran. Ada apa dengan hujan? Adakah perbedaan seri ini dengan seri paska-apokaliptik lainnya?
Seri The Rain s1 memiliki 8 episode. Dibintangi oleh aktor dan artis lokal Denmark yaitu Alba August, Lucas Lynggaard Tønnesen, Mikkel Boe Følsgaard, Lukas Løkken, Sonny Lindberg dan lainnya.
Mari kita simak sinopsis singkat The Rain berikut ini:
Dunia telah berakhir karena virus brutal yang dibawa oleh hujan di Denmark. Enam tahun kemudian Simone Andersen dan Rasmus Andersen keluar dari bunker khusus untuk mencari ayah mereka. Mereka tetap merasa takut dan menghindari hujan.
Mereka kemudian bertemu dengan sekelompok menyintas yang sedang mencari suaka dan persediaan makanan. Setelah trik dan segala percecokan, akhirnya mereka pindah lokasi ke arah petunjuk tempat ayah dari kakak beradik Andersen.
Mampukan kelompok mereka bertahan hidup dari dunia penuh bahaya hujan dan dunia paska-apokaliptik yang brutal? Apakah ayah dari kakak adik Anderson masih hidup?
Review dan kesan The Rain s1:
The Rain adalah seri Denmark buatan Netflix pertama loh. Dibuat 3 season dari tahun 2018 - 2020 dengan tema survival dunia paska-apokaliptik. Apakah virus dan "hujan" yang ditumpanginya berhasil diketahui asalnya? Pada s1 ini telah diberikan beberapa arahan mengenai hal tersebut walaupun masih menimbulkan beberapa pertanyaan.
Diantaranya adalah manusia-manusia yang merasa paling pintar, kemudian bekerja sama dengan manusia-manusia paling rakus akan menimbukan efek kehancuran kalau tidak secara lokal maka secara global. Dalam hal ini virus mematikan dalam hujan.
Secara budget, bisa bilang bahwa The Rain s1 memiliki pendanaan yang standar. Efek visualnya lumayan dengan minim efek CG. Mungkin Netflix masih meraba-raba pasar Denmark dan keuntungan ekonomisnya.
Secara cerita, plot cerita The Rain lumayan rapi tapi tidak special. Anak-anak dan remaja dipaksa dewasa dengan cepat agar bisa bertahan hidup dalam dunia di mana tersentuh, terkena atau meminum air hujan akan menyebabkan kematian. Para orang dewasanya entah menjadi gila dan tidak manusiawi atau hanya memikirkan tentang diri sendiri dengan ide-idenya.
Bagaimana karakter kakak beradik Anderses?
Simone Adersen yang mulai remaja pada awal terjadikan virus hujan harus menjaga adiknya yang masih lugu dan naif. Dia dipaksa dewasa dengan cepat dan dipaksa untuk mengetahui kemampuan bertahan hidup demi adiknya. Walau begitu, pikirannya tetap remaja yang menggebu dengan sedikit godaan cinta atau belum terbiasa berpikir bijaksana demi keselamatan kelompok.
Rasmus Andersen yang disayang dan dijaga kakaknya setelah 6 tahun di bunker merasa dia bisa melakukan segalanya setelah tumbuh besar. Memiliki sifat ceroboh, mudah terkecoh dan tidak bijaksana dalam tujuan kelompok.
Dunia The Rain ini tidak mudah bagi siapa pun. Hujan masih menjadi momok bagi semua orang, kecuali Rasmus Andersen. Rasmus entah kenapa tidak terpengaruh dengan virus yang dibawa hujan.
Kesan akhir untuk The Rain s1, seri Netflix pertama dari Denmark:
Virus +para remaja paska-apokaliptik memiliki sedikit kemiripan tema dengan seri popular Maze Runner. Formulanya para remaja yang bertahan hidup dalam dunia brutal paska-apokaliptik dengan bahaya dari sesama penyintas dan manusia-manusia yang berkuasa di tempat perlindungan.
Akting para remaja dan gore dalam The Rain s1 sempat membuat terkejut. Kemudian akhir season 1 juga lumayan dengan villain yang tidak disangka-sangka. 3/5 bintang untuk season 1 dari seri Netflik pertama dari Denmark yang berjudul The Rain.
