Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Uwais Al Qarni Pemuda yang Terkenal di Penduduk Langit Berkat Baktinya kepada Ibu

3 Mei 2021   15:21 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:31 5362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mandiriamalinsani.or.id/kisah-uwais-al-qarni-bukan-orang-bumi-part-2/

Di hari berikutnya, Uwais memiliki ide untuk membeli seekor domba. Namun, uang yang dia miliki hanya mampu untuk membeli domba berukuran kecil. Dia tetap bersyukur dengan ukuran domba yang bisa dia beli. Domba ini bukanlah untuk digembala, melainkan digunakan untuk berlatih. Uwais menggendong domba ini naik turun bukit setiap hari. Melihat apa yang dilakukannya, para tetangga mengatakan Uwais sudah gila. Namun, Uwais tidak peduli dengan omongan mereka.

Setiap hari dia tetap berlatih hingga domba yang ia rawat tumbuh besar dan berat. Domba yang berat ini tetap Uwais gendong naik turun bukit. Hasil dari latihan setiap hari membuat tubuhnya semakin kuat dan kekar. Ternyata selama ini yang dia lakukan adalah usaha untuk mewujudkan mimpi ibunya untuk berangkat haji. Dia menyadari kondisi keluarganya tidak akan mampu membeli unta, sehingga Uwais bertekad untuk membawa ibunya pergi haji dengan cara menggendongnya.

Saat musim haji tiba, Uwais berjalan dari Yaman ke Mekah sambil menggendong ibunya yang lumpuh.  Saat itu, semua orang tahu apa yang selama ini dia lakukan. Sungguh besar pengorbanan dan baktinya kepada ibu.

Sesampainya di Mekah, Uwais tetap menggendong ibunya mengitari ka'bah. Di depan Ka'bah, dia berdoa kepada Allah SWT agar mengampuni dosa - dosa ibunya. Sang ibu pun juga berdoa kepada sang pencipta untuk menyembuhkan penyakit sopak yang telah di derita Uwais sejak kecil. Doa ibu pun terkabul, penyakit sopak Uwais telah sembuh dan menyisakan satu bercak putih di telapak tangannya. 

 Uwais memohon ijin pergi menemui Rosulullah SAW

Setelah pergi haji, Uwais meminta ijin kepada ibunya untuk pergi menemui Rosul di Madinah. Dia mengatakan ingin sekali bertemu dengan Rosul dan sudah sangat merindukannya. Selama ini dia hanya bisa menyaksikan orang - orang pegi ke Madinah bertemu Nabi Muhammad SAW. Keinginan Uwais hanya bisa dipendam saja karena dia tidak ingin meninggalkan ibunya sendirian di rumah. 

Mendengar keinginan sang anak, ibu lalu memberikan ijin. Dia berpesan jika urusan di Madinah telah selesai, Uwais diminta untuk segera pulang. Uwais pun senang dan berjanji akan segera pulang begitu bertemu dengan banginda Muhammad SAW. Begitu sampai di Madinah,  Uwais langsung pergi ke rumah Rosul. Namun sayang, perjalanan jauh yang ia tempuh tidak menghasilkan apa - apa. Uwais hanya bertemu dengan istri Rosul saja karena pada saat itu, beliau sedang berperang tanpa tahu kapan akan pulang. 

Uwais yang sudah sangat merindukan Rosul pun dihadapkan pada dua pilihan. Dia ingin menunggu hingga beliau kembali, tapi di satu sisi dia harus segera pulang karena ibunya sendirian di rumah. 

Uwais yang begitu mencintai ibunya, memilih untuk segera kembali ke rumah. Dia tidak tega membiarkan ibunya sendirian di rumah. Lalu dia berpamitan kepada istri Rosul dan menyampaikan salam untuk beliau. Uwais pulang dengan rasa kecewa dan sedih karena tidak bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW yang selama ini telah ia rindukan. 

Ketika peperangan telah selesai, Rosul kembali ke Madinah. Istri Rosul menceritakan tentang Uwais. Beliau mengatakan jika Uwais adalah pemuda yang istimewa karena ketaatannya kepada ibunya. Perilaku Uwais yang begitu berbakti kepada ibu membuatnya terkenal di kalangan penduduk langit. Nama Al - Qarni memiliki arti penghuni langit. 

Nabi pun juga mengatakan bahwa Uwais adalah tabi'in terbaik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun