Mohon tunggu...
Hamzah Jamaludin
Hamzah Jamaludin Mohon Tunggu... Penulis - Hiduplah seperti yang engkau kehendaki, mencintailah selama engkau merasakan.

Tertarik dengan Ilmu Sosial dan Sastra, Senang Mendaki Gunung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayangan berlalu

3 Oktober 2018   21:50 Diperbarui: 21 April 2020   18:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah, semuanya sudah terlentang pada akhirnya

Angan-angan yang menggunung kuleguk pada akhrinya

Teramat panjang ribuan jalan terbentang

Seperti tangga-tangga di jajaki

Tak tersisa sejarakpun.

Berhembus sebatas angin membius

Terbungkus menghilang

Tetapi, terucap sepatah kata, terikat hingga menua.

Sayap-sayap tak lagi membentang

Menatap pada langit luas

Kelabu awan,

letih

Siklus berganti-ganti

Berlari-lari dan menggores nama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun