Mohon tunggu...
Hamzah Batik Official
Hamzah Batik Official Mohon Tunggu... Seniman - Dunia Batik dan Cinderamata
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hamzah Batik merupakan Pusat Batik, Cinderamata dan Oleh-oleh terbesar di Yogyakarta yang beralamat di Jl. Malioboro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Nguras Enceh: Merawat Tradisi di Makam Imogiri Yogyakarta

22 Februari 2024   11:06 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
situs hamzahbatik.co.id

Makam Imogiri, tersembunyi di dalam hutan jati di perbukitan Bantul, Yogyakarta, adalah tempat peristirahatan abadi bagi raja-raja Mataram, dari dinasti Mataram Islam. Selain menjadi tempat bersejarah yang kaya akan warisan budaya, Makam Imogiri juga menjadi saksi bisu dari sebuah tradisi yang langka namun kaya akan makna spiritual: Tardisi Nguras Enceh. Olehkarena itu, mTim Hamzah Batik mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam mengenai tradisi ini.

Tradisi Nguras Enceh merupakan upacara tradisional yang dilakukan secara berkala di Makam Imogiri. Upacara ini memiliki tujuan membersihkan dan merawat makam serta sarana spiritual bagi keluarga kerajaan Mataram. Ritual ini terjadi setiap satu tahun sekali, menjelang bulan Sura dalam penanggalan Jawa.

Dalam bahasa Jawa, "Nguras" berarti "membersihkan", sementara "Nguras Enceh" berarti "membuang air". Kombinasi kedua istilah ini mencerminkan esensi dari ritual tersebut: membersihkan dan membuang segala kekotoran dan energi negatif dari makam, sehingga memberikan kesucian dan kedamaian bagi arwah para leluhur.

Proses tradisi Nguras Enceh dimulai dengan persiapan yang matang. Keluarga kerajaan dan para pengurus makam berkumpul untuk membersihkan area sekitar makam, membersihkan batu nisan, dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara. Kemudian, air suci dari sumur kuno yang terletak di dalam kompleks makam diambil dan disiapkan untuk ritual.

Pada hari yang telah ditentukan, upacara dimulai dengan doa bersama di sekitar makam. Kemudian, air suci yang telah disiapkan tadi dituangkan ke atas makam sebagai simbol dari penyucian. Para pengurus makam dan anggota keluarga kerajaan secara bergantian menyiramkan air suci tersebut sambil memanjatkan doa-doa bagi arwah leluhur.

Selain prosesi penyiraman, tradisi Nguras Enceh juga diisi dengan berbagai kegiatan spiritual lainnya, seperti pembacaan kitab suci, nyanyian shalawat, dan persembahan makanan kepada para leluhur. Semua kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat dan penuh rasa hormat terhadap warisan budaya dan spiritual yang diwariskan oleh para leluhur.

situs hamzahbatik.co.id
situs hamzahbatik.co.id

Meskipun Makam Imogiri telah menjadi tujuan wisata religi yang populer di kalangan masyarakat, upacara tardisi Nguras Enceh jarang sekali diikuti oleh orang luar. Ini karena upacara tersebut sangat dijaga oleh keluarga kerajaan Mataram sebagai bagian dari identitas dan tradisi mereka yang harus dijaga dengan baik.

Bagi masyarakat setempat, tradisi Nguras Enceh bukan hanya sekadar upacara ritual, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan spiritual yang harus dilestarikan. Melalui upacara ini, nilai-nilai kebersamaan, rasa hormat terhadap leluhur, dan kepercayaan akan kekuatan spiritual tetap dijunjung tinggi dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan menjaga dan merawat tradisi seperti tardisi Nguras Enceh, Makam Imogiri tetap menjadi pusat spiritual dan simbol kebesaran sejarah yang terus hidup dan bernyawa di tengah-tengah perubahan zaman. Sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, penting bagi kita semua untuk menghormati, melestarikan, dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga kita dapat terus menghargai dan memperkaya keberagaman budaya Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun