Perjalan jauh dan dalam waktu yang lama, pasti akan melahirkan rindu kamoung halaman, ada kebiasaan yang ditinggalkan, ada perbedaan suasana, inilah yang kemudian disebut dengan sejauh kaki melangkah pasti rindu rumah
Ketika bimbingan manasik haji, narasumber berpesan "untuk menjaga kesehatan dan tetap enerjik, makanlah apa yang disajikan, jangan tidak punya selera makan', maka tetiba di tanah haram berusaha menikmati apa saja menu yang tersedia, memaksakan harus habis, meski cita rasanya kurang ramah di lidah. Namun dalam hitungan jari setelah genap telapak tangan, selera itu sedikit berkurang.
Benarlah yang disampaikan pak haji dan bu haji yang telah berangkat ke makah madinah, 'sehari dua hari semua makanan terasa enak, namun setelah seminggu selera makannturu, memvari menu yang bkasa dj santap sehari-hari di kampung halaman.
Janganlah resah, meski tidak sama rasanya dengan masakan rumah, pasar tumpah di depan hotel tempat tinggal para jamaaj tersedia jajanan Indonesia, sesikit mengobati rindu dapir mama. Apalagi setiap hari dijajikan makanan yang tidak berkuaj.Â
Bukan karena terpaksa, sebab tebalnha rasa syukur semja bisa dinikmati dalam takdir yang ada
Rumah memiliki sejuta rasa ketika berada menjauh dari rumah ada rasa yang kjrang lengkap, ada suasana yang selalu dirindukan
Haji dan umroh
Makah madinah