Hari Raya identik dengan hari kemerdekaan anak-anak, mereka mendapatkan banyak hadiah dari saudara dan sanak kerabatnya.Â
Zaman old anak-anak mengumpulkam jajanan itu dulu.. jaman kelangkaan makanan enak, adanya spesialis di Hari Hari dan menjadi raja penghias meja.Â
THR gadget, THR nya anak zaman now, pengantar sarapan pagi, teman rehat siang dan pendamping di kala malam, hingga terlelap dan bangun, gadget yang dicari.
Gadget bagi anak sudah menjadi bagiqn dari hidupnya. Untuk itu perlu bagi orang tua memiliki kecerdesan dalam memilih dan menenrapkan ketentuan penggunaan bagi anak.
Gadget menggantikan keberadaan baby sitter, membuat anak tenang dan tidak banyak tingkah, emosi anak-anak dialihkan kepada apblikasi yang tidak humanis.
Pemberi gadget kepada anak adalah sebuah pilihan, nyatanya ada beberapa orang tua yang tidak (belum) mengenalkan gadget kepada anak, sebagian memberi pembatasan jam terhitung hari dan ada juga ketika akhir peka n dan setiap liburan, pun tetap dengan adanya kontrol.Â
Sebagian nesar orang tua pasrah anaknya diasuh oleh gadget dyang penting tidak rewel dan tidak mengganggu.
Orang tua sedang berada di posisi yang sulit berkaitan dengan gadget untuk anaknya. Sehingga yang perlu dikonsep dan dipraktekkan adalah bagaiamana anak tidak menjadikam gadget sebagai prngganti orang tua dan lingkungan sosialny, orang tua harus memiliki trik agar anak bisa datur dan mau kompromi dalam penggunaan gadget.
Berkaitan dengan speaifikasi produl pabrik tentu saja sangat variatig, namun semula berpulang dari niatan baik orang tua. Maka harusnya ada upaya bersama menjadikan gatget bagi anak adalah orang tua yang ramah dan patut diteladani, menjadikan gadget sebagai teman untuk mengarah kepada kebaikan.Â
Adalah THR bagi anak lalu dikumpulkan untuk memberi gadget adalah kenisacayaan bagi anak, pelarangan dari orang tua atas niatan anak menjadikan THR Â sibelikan gadget akan memunculkan sikap antipati dan tak mau lagi mendengarkan kata orang tia dan tidak lagi memedulikan apa yang sedang dialami para orang tua . Ingay masa depan, berarti orang tua harus meletaklan rasa sayang di dalam kalbu anak dan menghilangkan rasa kasihan yang berakibatkan kesengsaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H