Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Nyepi Suci Bersambung dengan Bulan Suci Ramadan

22 Maret 2023   10:23 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Raya Nyepi di tepi Ramadhan Bulan Suci (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Berbahagialah bangsa Indonesia yang memiliki keragaman agama dan budaya serta memberikan kesempatan dan adanya jaminan  pemeluk agama untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaannya. Seperti halnya hari ini merupakan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu, sebagai simbul kebangkitan ruhaniah untuk menyongsong kehidupan lebih baik dan lebih bermakna di masa depan.

Semangat keagamaan pasca pandemi Covid-19, menemukan jalan keluar yang terbuka lebar, sehingga euforia sangat tampak dengan gairah beragama yang menggebu, hampir semua agama merasakan hal tersebut dan pemeluknya melakukannya secara khitmad.

Memberi makna Hari Raya Nyepi adalah melakukan meditasi menggali jati diri agar mendapatkan pengertian dan rasa damai guna berdamai dengan alam semesta, atau makna lain adalah mewujudkan keseimbangan  laku kehidupan.

Hari raya nyepi yang dirayakan pada tahun baru saka adalah hari suci bagi pemeluk agama Hindu, tentu untuk mensucikan diri, memberikan pengaruh kebendaan dan mengisinya dengan semangat spiritualitas.

Di tahun 2023, Hari Raya Nyepi bertepatan dengan tanggal 22 Maret 2023.  dan esok hari tanggal 23 Maret 2023 berdasarkan perhitungan sudah masuk bulan Ramadhan (ketetapannya menunggu keputusan pemerintah), sungguhlah sangat asik dan kitmad bagi bangsa Inonesia. Betapa tidak ! bahwa Hari raya Nyepi merupakan hari suci Bagi pemeluk agama Hindu dan Ramadhan adalah bulan suci bagi pemeluk agama Islam dengan ibadah utamanya adalah puasa. 

Sebuah alarm bagi bangsa Indonesia untuk mengeruk hikmah sebanyak mungkin agar ada keberkahan bagi laju pertumbuhan pembangunan nasional, dalam lagu Indonesia Raya ditekankan "Bangunlah Jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia raya".

 Maka penguatan utama yang dibangun sejatinya adalah penguatan mental, membeningkan batin dan mensucikan jiwa agar apa yang dilakukan untuk kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan mencerminkan tata nilai yang luhur bersumber dari nurani dan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan (humanis). Setelahnya membangun raga pembangunan sarana dan prasarana infrasuktruk. Dengan begitu setiap bangunan akan berdiri kokoh sekokoh jiwa pembangunnya.

Karena, ketika manusia menghambakan dirinya dengan hal-hal yang bersifat material, di situlah akan menutup pancaran cahaya Ilahi. Maka penghambaan yang benar dengan cara membersihkan jiwa dan mengheningkan dari segala kegaduhan, maka akan lahir pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi tata nilai dan budi pekerti serta memancarkan keterengan dan ketenangan

Dari Hari suci yang dirayakan oleh umat Hindu dengan bentuk Hari Raya Nyepi dengan tenggang rasa dari semua komponen bangsa lalu disambung dengan Bulan suci Ramadhan, semoga menjadikan moderasi beragama yang dicita-citakan sebagai pilar kokoh pembangunan semakin tampak hasilnya. Semoga keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa menaungi bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun