HILANGKAN PRADUGA
Selain alat ukur, dalam proses evaluasi perlu dihilangkan kepentingan pribadi dan praduga. di antara kepentingan pribadi adalah membela atau mencela, karena kedekatan hubungan dengan pihak yang dievaluasi, secara spontan menyatakan cukup dan sudah mencapai tujuan. Sebaliknya karena kebencian, sehingga menjadaikan forum evaluasi sebagai ladang pencelaan, saling menjatuhkan dan penyampaian sejuta alasan kegagalan yang dicapai.netralitas adalah wajib bagi pengevaluasi, keterpihakannya hanya kepada kepentingan institusi, karena hal ini akan mempengaruhi nasib lembaga di kemudian hari.Â
Obyektifitas memandang sebuah masalah adalah penting agar mendapatkan banyak sudut pandang dan berbagai dimensi keilmuan. Sedangkan praduga hanyalah berupa simpulan-simpulan sesuai dengan apa yang diketahui saja, tidak menyeluruh.
Bahaya praduga bila diikuti dengan kebencian, benci terhadap individu yang sedang dievaluasi. untuk menjadikan praduga memiliki nilai tawar sebagai pintu evaluasi, maka perlu memiliki data-data akurat dan sekali lagi yang menjadi penting adalah perencanaan beserta standar capaiannya.
DEKATKAN API DENGAN PANGGANG
melakukan evaluasi ibarat mencicipi makanan untuk mendapatkan kualitasnya, maka harus benar-benar merasakan serta memperhatikan bentuk dan Jenisnya, tidak bisa mendapatkan rasa yang sejati ketika hanya dipandang dan dipegang. karena tampilan tidak selalu mencerminkan rasa.
Evaluasi dan memberikan penilaian adalah upaya secara konprehensif, bila ingin mendapatkan hasil maksimal, termasuk di dalamnya melakukan supervisi atau cros cek di lapangan atau pelaksanaan, bukan hanya melalui sumber pelaporan, baik lisan ataupun tulisan.
Seperti hendak menanak atau membakar jangan sampai jauh panggang dari api, sulit mencapai tujuan. maka cukupkan jarak antara api dengan panggang, pilihlah posisi yang tepat sebagai pengamat sehingga menghasilkan penilaian yang akurat.
TINDAK LANJUT
Hasil evaluasi haruslah mencakup sekumpulan penyebab keberhasilan dan ketidak terlaksnaan, dua hal ini sangat penting dijadikan dasar dalam merusmuskan langkah berikutnya.