Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Melatih Anak Menjadi Pendengar Ulung

1 Oktober 2022   18:17 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:25 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Salah satu kunci sukses sebagai pembicara ulung adalah menjadi pendengar yang baik. Sebagaimana tujuan komunikasi adalah tersampainya pesan, dimengerti dan adanya respon atau tindakan. 

Di masa kecil orang tua sangat berharap anaknya segera bisa bicara, selalu dikudang, orang tua mengucapkan kata kata tertentu dan ekspresi wajah dengan pendalaman peran. Memancing agar tertawa dan rauangan kecil.

Pada tahap anak-bisa bicara, ada sebagian orang tua mendapatkan masalah kebisingan, anak bicara terus menerut sulit dikendalikan. Lalu pada masa dewasa dan remaja sering mengalami kegagalam dalam berkomunikasi, teman-temannya menjauh. Karena anak yang hobi ngomong sering menguasai suasana, walau kadang seru mendengar ceritanya. 

Bila menginginkan buah hati sebagai pribadi anggun diam menghanyutkan. Haruslah bisa berkomunikasi secara efektif, tahu tata krama dan etika. 

Ayah bunda, mari sejenak memperhatikan kandungan surat Al Isra' ayat 23 yang artinya :

Dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. jika salah satu atau keduanya, sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka sekali-kali janganlah engkau  mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"  dan janganlah engkau membentak keduanya, dan hendaklah ucapkan keduanya perkataan yang baik.

BELAJAR DENGAN LANSIA

Menghadapi orang tua yang telah memasuki usia lanjut membutuhkan berlipat benteng kesabaran. Belajarlah menjadi pendengar yang baik dari apa yang dikatakan atau tingkah lakunya membutuhkan perhatian khusus. 

Usai dari menghadiri akad nikah, seorang kakek menghampiri sambil melempar sapu yang digenggam sejak pagi. Dengan penuh keakraban si mbah yang sama sekali saya tidak kenal dan baru kali pertama bertemu, memegang erat tangan dengan kuat dan berkata " maaf ya mas tadi ucap salam ke mbah ya, pendengaran embah sudah kurang berfungsi", memang saya waktu lewat di depan rumah si mbah sambil bilang "permisi mbah, numpang lewat"

Usia si mbah hampir satu abad, tepatnya sembilan puluh dua tahun. Ketika saya hendak berucap telinganya didekatkan ke mulut saya, berkali kali saya harus mengulang apa yang saya ucapkan sekadar untuk  mendapatkan anggukan kepala sebagai tanda mengerti atau pesan sampai.

Ayah bunda bisa mengajari buah hati melalui kakek neneknya atau orang yang dikenalnya dalam mengasah keterampilan mendengar. Dengan orang tua harus memasang telinga memfokuskan pembicaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun