Hindari kekerasan, memukul, mencubit dan mengoyak-ngoyak badangnya, hukuman fisik hanya menimbulkan rasa sakit dipermulaan, bila sudah terbiasa anak tidak akan terasa dengan cambukan, cubitan dan pukulan dari orang tua.
Hukuman yang salah akan membekas di hati anak dan akan terbawa hingga dewasa, kalau orang tua tidak bisa menetralisir, maka di hati anak tumbuh rasa dendam, suatu saat akan dilampiaskan, bila segala sesuatunya sudah memungkinkan, yaitu ketika anak sudah dewasa dan mampu melakukannya. Seperti bekas lubang paku, menganga selama dalam rongga hati.
Salah satu bentuk hukuman yang tidak ada kamusnya adalah dengan cara "diam", tidak peduli apapun yang dilaku anak ketika melakukan pelanggaran, tapi jangan sampai anak justru semakin berani, aji mumpung, mumpung orang tua melakukan aksi diam.
Namun sebaik apapun mendiamkan, masih lebih efektif disuarakan. Bahasa verbal bisa menjelaskan semuanya secara gamblang, bahasa non verbal menimbulkan berbagai tafsir, bahkan mengarahkan orang untuk tidak menafsirkan atau diabaikan. Dengan aksi diiam hanya para dewa yang bisa memahami.
 Tata tertib dibuat supaya tertib
Hukum dijadikan panduang untuk menghukum
Membiasakan diri hidup disiplin
Menjadikan teratur dan bahagia
Setiap obat ada aturan pakainya
Setiap aturan harus diberitahukan
Supaya mengerti efek sampingnya
Dan letakkan pada tempat yang tidak mudah dijangkau anak-anak
Berilah narasi agar mengerti
Bukan tanpa suara lalu hampa
Sejauh anak mlengkah
Pasti kembali ke rumah