Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Kyai Hamam yang Fenomenal dari Pabelan

22 Oktober 2020   08:34 Diperbarui: 22 Oktober 2020   09:26 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Shalat Hari Raya di Masjid Pondok Pabelan pada Tahun 80an (dok : akdn.org)

Kyai Hamam sering berujar, Pondok Pabelan adalah milik siapa saja yang mau datang dan mencari ilmu. Sosoknya yang terbuka, serta pengelolaan pesantren yang bisa dibilang 'tampil beda' kala itu, menjadikan orang ingin datang dan berkunjung karena penasaran. 

Satu dari sekian keunikan pondok adalah dengan tidak adanya sekat pembatas antara kompleks pondok dan masyarakat sekitar. Menurutnya, masyarakat adalah tempat belajar bagi para santri, dan pondok adalah juga tempat belajar untuk warga masyarakat.

Salah satu kebiasaan Kyai Hamam adalah mengobrol hingga larut malam. Tamu-tamu yang diantaranya adalah tokoh penting kala itu, seperti Romo Mangunwijaya, Dawam Rahardjo, WS Rendra, merupakan sebagian dari orang yang pernah mengalami masa-masa mengobrol dengan Kyai Hamam di malam hari. Bahkan, ia juga penah menjadi pemain film 'Al Kautsar' yang mengambil setting di Pondok Pabelan dengan tokoh utama WS Rendra. Kala itu, sampai-sampai ia dijuluki sebagai Kyai artis.

Dalam beberapa tulisan, disebutkan Kyai Hamam terbiasa memakai pakaian casual seperti celana panjang putih, dipadu dengan kemeja panjang tanpa dasi. Dan hanya memakai peci ketika acara resmi saja. Jauh dari kesan Kyai kala itu yang biasanya identik bersarung dan bersurban.

**

Penghargaan Aga Khan Award dan Kalpataru

23 Oktober 1980, bertempat di panggung Taman Shalimar, Lahore. Kyai Hamam adalah salah satu dari tiga orang Indonesia yang dipanggil naik ke panggung. Setelah menerima piagam dan piala, Kyai Hamam mengangkat tinggi-tinggi dan disambut oleh gemuruh tepuk tangan.

Malam itu, ia menerima penghargaan arsitektural dari Aga Khan Award atas prestasinya dalam pengelolaan fisik dan non fisik pesantren berbasis masyarakat.

Suasana bangunan kelas yang sederhana menggunakan material lokal dan memperhatikan kelestarian lingkungan (dok : akdn.org)
Suasana bangunan kelas yang sederhana menggunakan material lokal dan memperhatikan kelestarian lingkungan (dok : akdn.org)

Menurut literatur yang saya temui, Pondok Pabelan menjadi salah satu pemenang dalam penghargaan internasional itu karena juri tertarik pada beberapa hal diantaranya : fisik bangunan pesantren yang menggunakan bahan bahan yang bersifat lokal seperti batu sungai, kayu-kayuan, dan dengan mempertahankan kekhasan bangunan asli setempat, serta pelibatan masyarakat dalam usaha -- usaha pembangunan pondok. 

Yang kedua adalah kekuatan filosofi pembangunan pondok yang diawali dengan pembangunan Perpustakaan di sisi timur menghadap ke lapangan olahraga. Dimaksudkan bahwa orang hidup harus dimulai dengan belajar, untuk menghadapi 'lapangan' tantangan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun