Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lima Alasan Mengapa "Solo Traveling" Itu Asik

15 November 2017   21:06 Diperbarui: 16 November 2017   13:37 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang karena dengan liburan, beban hidup yang kita jalani akan menjadi berkurang. Tetapi mungkin utang kita yang akan bertambah. Akhir-akhir ini, para pengamat ekonomi tengah sibuk menganalisa kenapa pertumbuhan ekonomi negara kita kurang bagus. 

Salah satu faktor yang dijadikan kambing hitam menurut beberapa sumber yang pernah saya baca adalah perubahan gaya hidup kaum generasi milenial yang lebih mementingkan hiburan atau pengalaman dibandingkan memenuhi kebutuhan primer dalam hidup mereka, memiliki rumah misalnya. Alih-alih menyisihkan uangnya untuk mencicil KPR, sebagian besar diantara mereka justru menabung untuk traveling alias jalan-jalan untuk eksistensi di media sosial, mengikuti apa yang dinamakan gaya hidup digital.

Hal yang tidak bisa dihindari memang, sedewasa ini pergolakan teknologi semakin hari semakin ndrawasi(mengkhawatirkan) saja. Mereka yang hobi jalan-jalan sudah dapat dipastikan akan postang-posting di instagram dan media sosial lainnya sehingga kita menjadi kepengen. Belum lagi, tren memotret makanan dalam agenda wisata kuliner, enak atau tidak enak urusan kedua, jika memang makanan yang ada dalam foto terlihat enak, maka kaum milenial dan kekinian harus ikut mencobanya dan ikut pula posting di medsosnya.

Kembali pada permasalahan pertumbuhan ekonomi negara kita yang stagnan, menjadi kurang arif rasanya jika kita generasi zaman now yang dipersalahkan.

Tapi mengapa lalu kini kau pertanyakan...?

Kita bukan lagi generasi yang suka gonta ganti pakaian, gonta ganti hape, upgrade gadget, dan apalah-apalah itu lainnya, tapi kita lebih suka gonta ganti istri. Eh..

Kita percaya, bahwa pengalaman yang diperoleh dari traveling atau jalan-jalan memiliki hikmah yang sangat baik untuk mendukung keberlangsungan hidup di masa mendatang, maka dari itu, tolong sekali lagi, jangan anggap kita sebagai biang kerok dari perlambatan ekonomi negara ini. Malah dengan jalan-jalan, kami secara tidak langsung memperkenalkan potensi wisata dan daya tarik lokasi yang kita kunjungi kepada masyarakat global.

**

Salah satu genretraveling yang masih jarang dilirik orang adalah single / solo traveling. Kenapa sih solo traveling itu asik? Mari kita kupas lebih tajam, setajam omelan istri dalam uraian berikut ini :

  • 1. Bebas
    Berjalan-jalan sendiri memiliki kebebasan yang mutlak. Kita bebas memilih waktu kapan akan pergi, berapa lama akan tinggal di tempat tujuan, dan kapan akan pulang. Di tempat tujuan pun terserah kita mau melakukan apa saja, kan yang penting halal. Saya sendiri kebetulan hobi mensurvey bioskop non jaringan. Kan nggak enak banget jika saya ajak teman yang tidak memiliki passion yang sama, dunianya tidak sama.

Mensurvey bioskop Dieng Cinema Wonosobo, 2013 (pribadi)
Mensurvey bioskop Dieng Cinema Wonosobo, 2013 (pribadi)
  • Selanjutnya, dalam memanfaatkan kamar penginapan pun kita bebas. Bebas mau tidur dengan gaya apapun, karena mungkin bagi sebagian orang, tidur itu perlu etika apalagi jika dalam satu kamar ada temannya, maka sebisa mungkin kita tidur dengan sopan. Berusaha tidak ngiler dan ngorok, misalnya. Tapi seorang solo traveler, bolehlah tidur dibawah ranjang atau tidur dikamar mandi sekalian. Kan namanya juga bebas..
  • 2. Fleksibel
    "Yuk kita ikut kereta yang jam 9 aja, soalnya aku masih pengen berenang nih.." Ucap teman traveling kita. Padahal jam 9 kita harus udah sampai dirumah karena ditunggu emak yang minta dianterin ke pasar. Kan nggak enak banget.. Antara mau berenang atau memenuhi permintaan emak. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, meskipun awalnya kita menjadwalkan A, tapi jika ada kegiatan lain yang lebih  penting, maka dahulukanlah. Apalagi menyangkut orang tua kita. Jadi, solo traveler lebih bebas mengatur waktu jalan-jalannya.
  • 3. Murah
    Hingga hari ini, generasi kita bisa dengan mudah mencari akomodasi untuk traveling. Mulai dari pesan tiket kereta, pesawat, hotel, hingga transportasi online pun sekarang tinggal elas-elus saja layar smartphone. Beda dengan saat orang tua kita dulu ingin kemana harus datang ke agen tiket dulu, mau pesen hotel harus telepon dulu, mau cari oleh-oleh harus keliling pasar dulu. Ribet! Dan biaya yang dikeluarkan pun akhirnya lebih mahal.

img-1442-jpg-5a0c494dfcf6813ade546282.jpg
img-1442-jpg-5a0c494dfcf6813ade546282.jpg
Surabaya, 2013 (pribadi)
  • Apalagi, di situs-situs penyedia layanan akomodasi saat ini berlomba lomba memberikan harga murah. Sekali waktu saya juga pernah dapat kamar sangat murah dengan fasilitas wow di Surabaya, yaitu menginap dua malam hanya 140 ribu. Padahal AC nya dingin, tempatnya bersih, toiletries komplit, ada perpustakaan mini, ada teh kopi gratis. Kurangnya hanya satu, yaitu bednya hanya single. Ya kan namanya juga single traveler, jadi single bedudah cukup lah. Kalau berdua kan kamarnya lebih mahal.
  • 4. Menantang
    The best of plan is no plan, kata orang. Benar, karena sesekali kita butuh untuk refresh dari beban pikiran bahkan dari pikiran untuk merencanakan wisata sekalipun. Terkadang, jalan-jalan adalah obat dari sakit hati, misalnya karena ditinggal rabi (ditinggal kawin) oleh pacar kita. Sudah seyogyanya, kita obati sakit hati itu dengan melancong, mencari tantangan dengan jalan jalan keluar kota, mencari tempat-tempat menarik, mencari makanan-makanan enak, syukur syukur dapat pacar baru.
  • Nah, kesempatan untuk melepaskan sakit hati secara sendirian ini mungkin lebih cocok untuk orang ekstrovert, karena kemana ia melangkah, ia pasti akan mendapatkan teman, dan kemana ia pergi ia akan mendapatkan pacar baru. Eh.. Maksudnya sembuh dari sakit hati karena ia akan merasa puas telah melewati tantangan yang ia buat sendiri.
  • 5. Mudah
    Jika traveling with no plan adalah salah satu alternatif jalan-jalan seru, maka tidak ada salahnya kita traveling cerdas dengan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini, karena kita hidup di jaman Live Smart, dimana semua lini kehidupan harus kita hadapi dengan smart dan tidak grusah-grusuh seperti mbah-mbah kita dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun