Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Perut Kosong

13 Mei 2018   09:35 Diperbarui: 13 Mei 2018   10:05 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perut memang harus terisi
Agar kita punya energi
Walau tak rutin setiap hari
Sepiring sudahlah sangat beararti 

Saat perut teriak tak terisi
Pikiran tak jernih penuh emosi
Semua terlihat salah tak seperti kata hati
Semua jadi menyebalkan ingin kau marahi 

Perut memang tempatnya nafsu
Puasa mungkin kan menahannya
Pikiran positif mungkin mengalihkannya
Namun semua percuma, jika perut kembali meronta 

Perut kosong terus memaksa
Minta diisi apapun caranya
Halal haram tak mengapa
Asal bisa kenyangkan rasa 

Perut kosong sumber bencana
Perut kenyang tak ada baiknya
Seimbang juga susah rasanya
Memang perut begitu adanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun