Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Marahku Mie Ayam

13 Januari 2018   17:15 Diperbarui: 13 Januari 2018   17:26 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Marahku padamu

Bagaikan mie ayam di atas mangkok bercap jago

Panas namun tetap lembut saat dimakan

Pedas tergantung seberapa sambel amarah yang kau rasakan

Marahku padamu

Tak kan lama bagaikan mie ayam

Cepat dingin jika sudah pindah dari dandang

Tak lezat jika dipaksa dengan hangatnya kemarahan baru

Marahku padamu

Bagaikan mie ayam yang terus mekar

Tak kaku seperti tali yang menjerat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun