Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Humor

(Humor) Kisah Bolot dan Malih Soal Kritik

10 Februari 2021   20:51 Diperbarui: 10 Februari 2021   20:57 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari baru keluar dari sarangnya di timur. Dua lelaki tampak menanti untuk berjemur. Bolot dan Malih namanya.

"Lih, perasaan gua salah melulu ngambil keputusan tapi lo gak pernah kritik gua." Bolot memecah keheningan diikuti cuitan beberapa ekor burung.

"Lot, bukannya gua gak mau ngeritik, elonya aja yang budek! Gedek gua." Malih berbicara keras di dekat telinga bolot, sambil mukanya memerah.

"Tuh, kan. Elo sih gak mau kritik gua. Rajin-rajin ngritik kek, itung-itung ngingetin temen. Gimana sih lo." Bolot ngotot sambil memukul bahu malih keras.

"Yaelah, dasar budek!!!" Malih kehabisan kata-kata dan tidak mampu menahan emosi.

Setelah berjemur di bawah sinar mentari pagi, keduanya berpisah.
...

Sore hari sebelum hujan turun, bolot tampak bergegas mendatangi malih.

"Lih, Lih, sini kasi gua kritik. Liat nih, gua dapet mainan baru." Bolot berteriak tampak kegirangan memperlihatkan tunggangannya. Seekor buaya besar. Giginya tajam, terlihat jelas karena mulutnya menganga ingin menggigit sesuatu.

Malih yang sudah dekat ketakutan dan mulai berlari. Bolot tetap saja mengejar bersama buaya tunggangannya.

"Lot, tega bener sih lo, ah. Toloooong. Tolooong. Enyaak, babeee, encaaang, enciiing, tolooong."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun