Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Memoar di Pasar Apung

9 September 2019   08:22 Diperbarui: 9 September 2019   08:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: setda.banjarmasinkota.go.id


Tertawa
Bersama hembusan angin
Mendayung
Perahu kecil dan hasil bumi
..
Selepas sembayang subuh
Berkemas di rumah panggung
..
Berkumpul
Air sungai sedang tenang
..
Gembira
Udara dingin diusir segelas kopi hangat
..
Tak ada uang di sini
Bertukar untuk membeli
Tak ada iri dan dengki
..
Pasar apung hari itu
Sepi setelah matahari berkibar membakar
..
Adakah rasamu tertinggal di sini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun