Mohon tunggu...
Hamdan Hamado
Hamdan Hamado Mohon Tunggu... Pelajar

Pemuda Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah G30S/PKI di Labala: Tragedi Tujuh Nyawa Hilang di Lewoleba

30 September 2025   13:27 Diperbarui: 30 September 2025   13:27 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjalanan menuju lokasi eksekusi korban(Sumber: dibuat oleh penulis, 2025)

Ilustrasi perjalanan menuju lokasi eksekusi korban(Sumber: dibuat oleh penulis, 2025)
Ilustrasi perjalanan menuju lokasi eksekusi korban(Sumber: dibuat oleh penulis, 2025)

Mengingat Agar Tidak Terlupa

Sejarah G30S PKI di Labala bukan sekadar catatan tentang siapa yang dituduh dan siapa yang dibunuh. Lebih dari itu, ia adalah pengingat bahwa sejarah bangsa ini tidak hanya dibangun oleh pusat, tetapi juga oleh daerah-daerah kecil yang kisahnya jarang terangkat.

Mengangkat kembali cerita tujuh korban di Lewoleba berarti memberi ruang bagi kebenaran yang lama dibungkam. Ini bukan tentang membuka luka lama semata, melainkan tentang menghadirkan keadilan dalam bentuk ingatan. Ingatan yang diwariskan ke generasi berikutnya agar mereka tahu bahwa ada sejarah lain di balik narasi besar bangsa.

Penutup

Labala dan Lewoleba menyimpan tragedi yang tak pernah tercatat resmi dalam buku sejarah sekolah. Tujuh orang yang tidak bersalah harus meregang nyawa karena tuduhan yang tak terbukti. Mereka dikuburkan di tanah yang hingga kini masih bisa dilihat, tanah yang menjadi saksi bisu tentang sebuah masa ketika nyawa manusia begitu murah di hadapan kekuasaan.

Mengingat sejarah G30S PKI di Labala berarti mengingat wajah-wajah yang hilang, nama-nama yang dipaksa diam, dan suara-suara yang tak sempat membela diri. Selama jejak itu masih ada, sejarah ini seharusnya tetap hidup, bukan untuk membangkitkan kebencian, tetapi untuk menjaga agar ketidakadilan serupa tidak terulang kembali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun