Mohon tunggu...
Hamdan Hamado
Hamdan Hamado Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar

Pemuda Biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelapku Direnggut Pagi

17 Maret 2018   04:42 Diperbarui: 17 Maret 2018   04:54 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untukmu yang sedang menari di atas sampah-sampah kenangan

Malam ini aku seperti pemulung yang sedang mengais kembali kenangan-kenangan itu

Untukmu yang telah membantu mengempaskan ku hingga terbuang jauh di negeri antah berantah

Malam ini aku seperti pemulung yang sedang mencari serpihan-serpihan rasa yang pernah ku titipkan kepadamu

Entah apa yang buatku kembali mengais kenangan dan menoreh puisi ini untukmu

Entah apa yang buatku kembali mencari serpihan rasaku dan merindukan mata teduhmu

Malam, bintang, matahari dan pagi pun tak punya jawabnya untukku

Kenangan, serpihan rasa dan bahkan puisiku pun diam membisu

Barangkali kau masih sama seperti dulu, 10 tahun yang lalu

Yang selalu hadir mengganggu malamku, hingga lelapku selalu direnggut pagi

Barangkali benar katamu padaku dulu, 10 tahun yang lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun