Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Lima Kesalahan dalam Membangun Bisnis bareng Keluarga

1 Juli 2025   22:40 Diperbarui: 1 Juli 2025   22:40 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membahas bisnis keluarga (Sumber:Freepik via Kompas.com)

Dalam bisnis bimbel Tania, sayangnya tidak ada evaluasi yang jelas dalam menjalankan bisnis. Seharusnya ada evaluasi karena kalau tidak ada evaluasi, bisnis akan tetap 'kerdil' dan mungkin tinggal menunggu matinya.

Solusi:

Melakukan evaluasi setiap akhir semester dan kalau perlu di setiap pertengahan semester juga.

Tidak ada pengecualian untuk keluarga

Pada akhirnya, keluarga juga harus diperlakukan sama seperti pegawai-pegawai yang lainnya. Harus memulai dari bawah dan harus mematuhi peraturan yang ditentukan oleh bimbel. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban juga harus diberikan dengan adil. TIdak ada pengecualian bagi keluarga atau pasangan. 

Karena bisnis adalah bicara soal profesionalitas. Kalau sampai ada korupsi, kolusi, dan nepotisme, bisnis tidak akan berjalan dan berkembang dengan baik, dan akibat terburuk, hasilnya juga takkan terlihat dan kemungkinan besar, tidak ada seorang pun anggota keluarga dan pasangan yang mau meneruskan bisnis tersebut, seperti dalam kasus Tania.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun