Tidak terbatas pada murid les SD. Murid-murid SMP dan SMA juga sama saja.
"Malas, Pak. Capek."
"Untuk apa, Pak? Bingung apa yang mau ditulis."
Jawaban dari Donna dan Erwin (keduanya bukan nama sebenarnya), siswi kelas sembilan SMP dan siswa kelas sebelas SMA sungguh membuat saya prihatin.
Akibat tiadanya catatan tertulis menyebabkan kebanyakan murid les saya tidak memahami materi pelajaran yang sudah dibahas sebelumnya.
Menurut saya, perlu adanya alternatif media lain untuk menjelaskan materi secara lebih terang benderang.
Misalnya, penggunaan video penjelasan dengan durasi 12 menit dari Bu Luna (nama samaran), guru komputer di salah satu SD swasta di Samarinda bisa menjadi contoh yang baik.Â
Dengan media papan tulis dari triplek melamin, dia menjelaskan dan merekam penjelasannya di video, lalu video tersebut dibagikan di WhatsApp Group (WAG) kelas enam SD.
Robert, murid les saya yang sudah dibahas di awal tulisan ini, sangat senang menontonnya dan dia menonton kembali pada bagian-bagian di video yang dia belum pahami.
Bagi saya, cara guru tersebut merupakan cara yang cerdas dalam menyiasati keterbatasan waktu dan kesenjangan jarak antara pendidik dan peserta didik.
Keuntungan lain dari video durasi 12 menit itu adalah peserta didik bisa mengulang-ulang menontonnya kalau masih belum jelas.