Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Habis di Jalanan

1 Oktober 2020   20:09 Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi padatnya arus lalu lintas (Kompas.com/Setyo Adi)

Empat jam di jalanan. Bukan waktu yang singkat. Pergi dan pulang silih berganti. Mengantar dan menjemput tak kunjung henti.

Kegalauan dalam hati. Melihat keadaan sekarang ini. Bukan semakin membaik. Terlihat sedemikian memburuk.

Ancaman di mana-mana. Dari musuh yang tak kelihatan. Sampai kapan diri bisa bertahan? Hanya kepada Tuhan sajalah nyawa kuserahkan.

Doaku pada-Nya selalu. Mengawali hari. Diri fana adanya. Menutup wajah dengan masker adalah bukti kefanaan itu.

Pergi saat matahari belum bangun. Pulang ketika matahari sudah tidur. Tiba di rumah serasa mendarat di istana. Meskipun rumah teramat sangat sederhana.

Aku berdoa lagi kepada-Nya. Berterima kasih atas penyertaan-Nya sepanjang hari ini. Terutama empat jam yang menyita. Habis di jalanan tak terasa.

Besok aku akan kembali berkelana. Mengukur jalan selama empat jam. Tersebar di pagi, siang, sore, dan malam. Tak usah heran jika waktu habis di jalanan.

Samarinda, 1 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun