Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Orang yang Buta Warna Tidak Boleh Menjadi Guru?

29 Mei 2020   12:47 Diperbarui: 29 Mei 2020   12:46 2225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buta warna(SasinParaksa via Kompas.com)

"Saya miris melihat kondisi Indonesia saat ini. Saya mendapat perlakuan diskriminasi 'tidak bisa menjadi guru karena buta warna'. Buta warna saja dipersoalkan, apalagi yang buta, tuli, bisu, dan lain-lain. Bagaimana dengan kaum disabilitas lainnya? 

"Apakah kategori sehat hanya untuk yang lengkap dan sempurna secara fisik? Bagaimana dengan para koruptor? Kenapa tidak ada surat keterangan sehat dari bejatnya moral karena perilaku rakus akan korupsi? Surat keterangan sehat ini mendiskriminasi kalangan yang punya kelemahan dalam hal fisik. 

"Buta warna, misalnya. Kalau untuk dokter, perawat, tentara, dan polisi, memang wajib bebas dari buta warna. Kalau untuk guru, apakah juga harus seperti itu? Bagaimana dengan seorang tunanetra yang mau menjadi guru? Apakah tidak boleh? Kan dia tidak tahu warna, karena tidak bisa melihat.

"Bapak pernah melihat seorang pengamen yang main gitar di pom bensin?" tiba-tiba Pak Sandi bertanya. 

"Yang tunanetra itu ya, Pak?" 

"Rupanya bapak tahu juga ya," Pak Sandi tersenyum. 

"Ya, kebetulan pernah ada beritanya di koran. Saya juga pernah melihatnya secara langsung waktu mengisi bensin motor di pom @nomention."

"Nah, seandainya Mas pengamen tunanetra tadi mau jadi guru gitar, apa tidak boleh? Padahal dia punya kemampuan gitaran yang hebat. Mata buta tidak menghalanginya untuk meningkatkan kemampuan. Tentu saja, Pak Anton juga tidak kalah hebatnya kalau main gitar, hehehe."

"Ah, kemampuan saya masih belum seberapa, Pak," Saya merendah. 

"Saya sih tidak mempersoalkan lagi tentang buta warna tersebut yang menjadi penghalang saya untuk menjadi guru. Karena toh saya masih bisa bekerja di sektor lain. Bagi saya, kalau ada guru yang buta warna seperti saya, tidak perlu kuatir. Kita masih bisa mengajar les privat di luar sekolah. Kita masih bisa berbisnis. Kita masih bisa menulis, karena menulis tidak perlu surat keterangan sehat dan tidak perlu status 'bebas buta warna'. 

"Apakah orang yang buta warna tidak boleh menjadi guru? Siapa bilang? Paling tidak, boleh menjadi guru bagi murid les dan anak sendiri. Itu semua tidak perlu surat keterangan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun