Bagaimana kita bisa serumah dengan Tuhan kalau kita tidak tahu "pikiran Tuhan" yang tertuang di kitab suci agama kita masing-masing? Bagaimana kita bisa bernaung di bawah satu atap yang sama dengan Tuhan jika kita jarang atau tidak pernah berkomunikasi dengan Tuhan lewat doa?Â
2. Apa yang Anda sudah perbuat untuk keluarga Anda?
"Harta yang paling berharga adalah keluarga."
Salah satu petikan lirik lagu soundtrack film "Keluarga Cemara" ini mengindikasikan satu hal. Keluarga adalah harta yang paling berharga di dunia ini. Kita terbentuk dari keluarga. Keluargalah yang membentuk kita dan menjadi pendorong bagi kita untuk maju.
Pertanyaannya : Selama hidup, apa yang kita sudah buat untuk keluarga kita? Apa yang kita sudah berikan pada orangtua, saudara, pasangan, atau anak kita?
3. Apa yang Anda sudah perbuat untuk bangsa dan negara?
Kita, meskipun berstatus rakyat jelata sekalipun, bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara, baik lewat doa, upaya, maupun dana.
Tidak perlu menunggu kaya atau punya kedudukan dulu baru berbuat. Dengan doa, upaya, dan dana sekecil apapun, tetap berarti bagi bangsa dan negara yang tercinta ini.
* * *
Kembali ke pertanyaan awal yaitu "Apakah Anda sudah siap jika Tuhan meminta Anda pulang esok hari?"
Setelah mencermati 3 hal yang menjadi bahan perenungan sebelumnya, cukuplah Anda semua, pribadi lepas pribadi, menjawab dalam hati saja.
Kiranya di awal tahun 2020 ini, kita semua bisa terus melalui sampai akhir tanpa kurang suatu apa pun, karena Tuhan senantiasa beserta dengan kita baik dalam damai maupun di tengah badai kehidupan.
Kiranya kita tetap berbahagia bersama dengan keluarga tercinta. Tetaplah berpaut pada keluarga, karena keluarga adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini.
Kiranya kita berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara, apapun profesi kita.
Apakah Anda sudah siap jika Tuhan meminta Anda pulang esok hari?
Semoga.
