Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Caraku Menjalani Passion sebagai Guru dengan Rasa Aman dan Nyaman

31 Desember 2019   17:35 Diperbarui: 31 Desember 2019   17:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: edutopia.org

Mengajar. Profesi guru sudah saya lakoni sejak 1998 sampai sekarang. Tak terasa sudah 21 tahun, sejak kuliah, waktu rambut masih hitam kinclong sempurna seluruhnya sampai sekarang dimana helai demi helai rambut putih sudah mulai menyemak di kepala. 

Yang awalnya bukan passion, namun karena dilakukan berulang dan terus-menerus, akhirnya menikmati juga, walaupun, secara materi, masih belum memadai, tapi saya tetap bersyukur kepada Tuhan, karena saya masih bisa bekerja, masih sehat, masih bisa menjalankan hobi-hobi saya yaitu menulis dan bermain gitar seperti yang ada di video di bawah ini. ^_^

Dulu, saya mengajar di sekolah, namun sekarang, saya fokus mengajar les privat ke rumah-rumah murid. Sebagai pendapatan utama, hidup saya tergantung pada uang les. Saya juga berbisnis online dan menulis beberapa artikel untuk beberapa perusahaan yang meminta saya mempromosikan produk-produk unggulan mereka ke blog-blog dan media sosial tertentu. Yah, lumayan. Untuk pemasukan tambahan. Selain itu di tahun 2020 mendatang, saya berencana menulis novel. Mudah-mudahan terwujud. ^_^

Bicara soal mengajar sebagai passion, bisa dikatakan saya punya gairah, semangat, keinginan besar dalam menjalankan profesi sebagai guru. Mengajar sudah menjadi "darah" dan "napas" dalam hidup saya. Saya merasa aman dalam menjalankan profesi ini, karena selama manusia hidup di dunia, pendidikan akan tetap dibutuhkan dimana saja dan kapan saja. 

Namun ada juga kecemasan, kekhawatiran yang berkecamuk di dalam hati. Kecemasan melanda karena ada rasa tidak aman saat harus melakukan perjalanan dari rumah murid yang satu ke rumah murid berikutnya. 

Melakukan perjalanan dengan sepeda motor tentu saja sangat riskan. Memang, di saat semakin banyaknya kendaraan bermotor semisal mobil dan bis, sepeda motor lebih fleksibel dalam mengarungi kepadatan dan kemacetan dalam berlalu lintas. Namun di lain sisi, tingkat keamanan sangat rendah, karena langsung bersinggungan dengan lalu lintas dalam hal ini, "gesekan" dengan kendaraan bermotor yang lain. 

Apalagi jadwal mengajar les saya yang dimulai dari siang, sore, sampai malam hari. Siang dan sore, bisa dikatakan tidak ada masalah. Malam, bisa bermasalah, karena selain pencahayaan di jalan raya yang masih minim di beberapa area tertentu, juga karena faktor usia (dibaca : mata). 

Belum lagi kalau menyangkut soal kondisi lingkungan dan cuaca. Kalau mengendarai sepeda motor, imbas pengaruh cuaca sangatlah kental. Kalau panas, kepanasan; hujan kehujanan; debu kedebuan; banjir kebanjiran; dan lain sebagainya. 

Belum cukup sampai di situ. Faktor kecelakaan karena kelelahan diri sendiri atau kelalaian dari saya pribadi maupun kecerobohan dari pengendara kendaraan bermotor yang lain bisa saja terjadi. 

Saya mempunyai beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan berkenaan dengan kecelakaan. Mulai dari kecelakaan karena faktor mengantuk, lelah, tidak fokus, dan lain sebagainya, pernah saya alami. Apakah kecelakaan membuat saya jera dalam berkendara? Tentu saja tidak, karena profesi saya menuntut mobilitas tinggi. Mau tidak mau, saya harus menjalani. 

Untungnya, saya dilindungi oleh asuransi. Pernah suatu kali saya kecelakaan sekitar beberapa tahun yang lalu. Kecelakaan lalu lintas yang "cukup" fatal. Dekat mata, harus ada jahitan; luka lecet di tangan, lengan, siku, lutut, dan kaki. Biaya pengobatan tidak sedikit. Untungnya, asuransi memberikan bantuan. Saya tidak mengeluarkan satu rupiah pun untuk pengobatan. 

Jadi, menjalankan passion sebagai guru pun tidak cemas lagi sekarang, karena asuransi yang memproteksi diri saya. Selain proteksi, ada juga manfaat tabungan dan investasi di dalamnya. Three in one. 

Mungkin di antara Anda ada yang bingung, asuransi mana yang tepat bagi Anda dan keluarga. 

Jangan bingung, karena salah satu asuransi, yaitu FWD Life memfasilitasi dengan tiga manfaat di atas tadi. Ada produk khusus bagi Anda dan keluarga yang mempunyai banyak aktivitas di luar rumah, baik bekerja maupun menekuni hobi atau passion yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi atau lebih dari itu. 

Produk khusus itu adalah Bebas Aksi, dimana produk ini sangat besar manfaatnya bagi generasi muda, terutama yang suka bertualang atau melakukan passion yang menantang nyali. Proses mendapatkannya pun sangat mudah. Asuransi Bebas Aksi ini bisa dibeli secara online, sehingga kita tidak perlu repot untuk pergi ke kantor asuransinya. Harganya pun terjangkau, sehingga tidak bikin bocor kantong ^_^.

Bagaimana cara memperoleh asuransinya? 

Cukup menginstal aplikasi FWD MAX di ponsel kesayangan dan setelah itu ikuti saja arahan-arahan yang terdapat di dalamnya. Semudah menjentikkan jari. ^_^

Kebebasan melangkah, melakukan aktivitas yang dicintai adalah idaman setiap insan. Oleh karena itu, sekarang saya tidak takut lagi, tidak cemas lagi, tidak khawatir lagi, karena selain ada perlindungan dari Tuhan, juga ada proteksi dalam bentuk asuransi yang menjaga diri saya dan keluarga dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Bagaimana dengan Anda? 

Kiranya Anda dan keluarga bisa menjalani passion dengan rasa aman dan nyaman. Kalau masih ada rasa takut dan kecemasan akan bahaya yang mengancam, tidak cukup hanya sekadar berdoa dan waspada, namun Anda juga harus memproteksi diri dan keluarga dalam bentuk asuransi, supaya hidup jadi lebih bermakna tanpa kekhawatiran.

"Kiranya hidup bisa dijalani, passion bisa ditekuni, dengan aman dan nyaman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun