Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memanusiakan Peserta Didik, Suatu Keniscayaan

23 Mei 2019   13:17 Diperbarui: 23 Mei 2019   15:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya, Vanessa; pelanggaran : baru sekali tidak membuat PR; alasan : lupa mengerjakan.

Setelah itu, saya menasihati supaya rajin mengerjakan PR.

Nah, Vanessa ini sudah tiga kali tidak membuat PR, dan juga tiga kali bolos, di jam pelajaran saya. Saya pun sudah melayangkan surat, ke wali murid, karena ternyata Vanessa tinggal bersama paman, adik ayahnya.

Saya pun mengirimkan surat panggilan lewat Santi, teman sekelas Vanessa, yang rumahnya dekat dengan rumah Vanessa.

Karena paman Vanessa tidak datang esok paginya, saya meminta tolong sepupu Vanessa yang kebetulan sekelas dengan Vanessa, Intan (bukan nama sebenarnya), untuk mengantarkan saya bertemu dengan ayahnya yang juga paman Vanessa, yang menampung Vanessa di rumahnya.

Saya mengantarkan Intan pulang, dan kalau pun tidak bertemu dengan paman Vanessa, bertemu bibinya pun tidak masalah, pikir saya.

Untungnya, ayah dan ibu Intan atau dalam hal ini, paman dan bibi Vanessa, mereka berdua ada di rumah.

Saya cukup terkejut melihat kondisi rumah dari orangtua Intan ini.

Rumah terbuat dari kayu, atap seng tanpa plafon (bisa dipastikan luar biasa panasnya di saat tengah dan siang hari, di waktu terik matahari), dan waktu saya duduk di alas terpal yang terhampar di lantai, saya merasa, permukaan lantai tidak rata. Saat saya meraba terpal dan berusaha meluruskan, saya baru sadar, kalau di bawah terpal itu adalah tanah. Permukaan tanah!

"Maaf, Pak, saya tidak bisa datang ke sekolah pagi ini, karena saya bekerja," Pak Tejo, sebut saja begitu, meminta maaf terlebih dahulu, sebelum saya bertanya, seakan tahu kalau saya akan menanyakan itu.

"Kalau istri bapak?" tanya saya langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun