Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terlepas dari Berbagai Kontroversi, 3 Hal Ini yang Membuat Saya Salut pada Prabowo

9 Mei 2019   23:37 Diperbarui: 10 Mei 2019   00:19 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : tirto.id

"Iya. Sebetulnya aku juga bosen liat berita di tv. Itu-itu aja. Tapi terlepas dari kontroversi, sebenarnya aku salut sama Prabowo."

"Wah. Kok bisa kamu salut? Bukannya kamu pro Jokowi?" Sunaryo heran.

"Iya. Memang. Tapi bukan berarti aku membenci Prabowo. Sebetulnya setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jokowi punya kelebihan, Prabowo juga punya kelebihan. Jokowi punya kekurangan, Prabowo juga punya kekurangan.

"Sayangnya," Robby beringsut, "Manusia kan lebih suka lihat kekurangan orang daripada kelebihannya. Liat aja tuh, tayangan infotainment. Bicara gosip selebritis atau artis, yang gak penting sama sekali. Kepo. Si artis A selingkuh sama si B; si aktor C cerai sama aktris D, karena ada KDRT. Macem-macem. Jarang ada yang bahas hal-hal positif dari artis-artis itu. Kenapa? Karena kejelekan orang lebih laku. Lebih laku dijual. Lebih joss. Rating program seperti itu tinggi, karena digemari orang-orang kebanyakan. Tayangan edukasi kurang diminati.

"Nah," Robby menarik nafas sejenak, lalu melanjutkan, "Kebanyakan orang-orang dari kubu Jokowi hanya melihat hal-hal negatif, kekurangan-kekurangan dari Prabowo. Begitu juga sebaliknya. Padahal, Prabowo punya kelebihan. Aku sih melihat ada tiga kelebihan Prabowo yang sangat menonjol."

"Oya? Apa aja?" Sunaryo jadi penasaran.

"Mau tau aja atau mau tau banget?" pancing Robby.

"Bangetlah," Sunaryo menegaskan.

"Oke, dengarkan," Robby beringsut kembali, memperbaiki posisi baring di karpet.

"Kelebihan pertama, dia pantang menyerah. Coba kamu bayangkan. Berapa kali Prabowo kalah? Tahun 2009, dia kalah waktu menjadi cawapres mendampingi Megawati. 2014, kalah lagi waktu menjadi capres didampingi cawapres Hatta Rajasa. Tentu saja, kerugian secara materi sudah tak perlu diragukan lagi. Mungkin sudah triliunan rupiah yang keluar untuk dana kampanye. Menurutku, seandainya dia tidak cinta Indonesia, tidak mungkin dia mencalonkan diri kembali sebagai capres.

"Terus terang, aku awalnya berpikir, dia ambisius untuk meraih kekuasaan, tapi setelah menimbang, tak mungkin dia ambisius. Prabowo sama besar cintanya pada negara dan Indonesia seperti halnya Jokowi. Dia ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia tercinta. Pantang menyerah, itulah buktinya. Kamu tak setuju dengan pendapatku, ya tak masalah. Tapi pantang menyerah, tindakan yang konsisten dalam perkataan dan perbuatan menunjukkan ketulusan, bukan ambisi. Kalau orang biasa, mungkin sudah menyerah. Gak mencalonkan diri kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun