Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Pokoknya..."

7 Mei 2018   11:31 Diperbarui: 7 Mei 2018   11:42 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : @Gambaran_hati

Sudah sekitar sepuluh tahun yang lalu, percakapan 'pokoknya ..." itu terjadi.

Entah mengapa saya tertarik untuk menulis tentang 'pokoknya ...' ini, yang menggambarkan kalau Bu Vina tidak mau kalah atau terlihat bodoh atau terdesak karena tidak ingat apa indikator-indikator yang saya tanyakan.

Bukannya berkata "Saya lupa, Pak, apa indikator-indikatornya. Nanti saya fotokopikan bahan-bahan materinya untuk Bapak," tapi malah bersikeras kalau dia benar dan lebih pintar dengan mengatakan, "Pokoknya ...."

Saya juga teringat dengan salah seorang saudara saya yang suka mau menang sendiri, dan kebetulan juga wanita.

Yang laki-laki juga ada sih. Sama saja sebenarnya ^_^.

Merasa lebih tua dan lebih banyak pengalaman, sehingga berkata, "Pokoknya berubahlah. Itu salah."

Saya sih malas berdebat, karena selain sudah ada pengalaman dengan Bu Vina tadi, tipikal saya adalah melankolis.

Malas komentar, tapi lebih suka menuangkan dalam bentuk tulisan.

Menjadi Tua itu Pasti. Menjadi Dewasa itu Pilihan.

Bagi saya, mereka, baik Bu Vina maupun saudara-saudara saya, merasa lebih senior, lebih berpengalaman, lebih bijak dan lebih-lebih yang lain, namun sayangnya mereka tidak bisa menyampaikan pengalaman atau pengetahuan mereka dengan bijak dan dewasa.

Pokoknya ... menjadi andalan 'ngeles' ketakberdayaan mereka, sempitnya kedewasaan mereka untuk mengakui kalau sebenarnya mereka salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun