Mohon tunggu...
Eka WahyuPurnomo
Eka WahyuPurnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inisiatif Sederhana yang Sarat Makna: Pelatihan Pambiwara di Kutowinangun Kidul, Salatiga

4 Agustus 2025   18:05 Diperbarui: 5 Agustus 2025   21:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salatiga -- Kadang sebuah kegiatan yang berdampak besar justru berawal dari permintaan yang tampak sederhana. Seperti yang terjadi di Dusun Kalioso, RW 02, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Dalam rangka program pengabdian masyarakat GIAT UNNES 12, para mahasiswa diterjunkan langsung ke lapangan untuk berinteraksi dan berkarya bersama warga.

Salah satu momen yang tak terlupakan terjadi saat sesi perkenalan antara mahasiswa dan tokoh masyarakat setempat. Ketika mengetahui ada mahasiswa dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Ketua RW setempat, Bapak Budi, langsung menyampaikan permintaan khusus. Beliau mengusulkan agar dibuatkan pelatihan pambiwara atau panatacara untuk bapak-bapak RT di lingkungan tersebut.

"Nganu, Mas... Coba dibuatkan pelatihan panatacara untuk bapak-bapak RT. Ora usah ribet-ribet, cukup sek sederhana wae. Untuk acara sarasehan RT, Sarasehan malam tirakatan, atau pemberangkatan jenazah," ungkap Pak Budi dengan penuh semangat.

Permintaan itu disambut hangat oleh tim mahasiswa GIAT 12. Tanpa menunggu lama, mereka merancang pelatihan pambiwara atau panatacara yang kemudian dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Lokasinya bertempat di balai RW 02 Dusun Kalioso, dengan peserta yang berasal dari kalangan pengurus RT dan warga yang aktif di kegiatan kemasyarakatan.

Pelatihan ini dipandu oleh Eka Wahyu Purnomo, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES. Dalam pelatihan tersebut, ia menjelaskan dasar-dasar pambiwara, termasuk teknik vokal, penggunaan bahasa Jawa krama, dan susunan acara tradisional. Tidak hanya teori, peserta juga diajak langsung untuk praktik memandu acara secara bergiliran.

Yang menarik, pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh para bapak RT, tetapi juga menarik minat anggota Karang Taruna setempat. Mereka merasa bahwa kemampuan menjadi pambiwara atau panatacara sangat bermanfaat, baik untuk acara adat maupun kegiatan pemuda. Bahkan beberapa dari mereka menyampaikan ingin terus berlatih agar bisa tampil percaya diri saat memimpin acara.

Meskipun pelatihan ini hanya dilakukan satu kali, dampaknya terasa cukup besar bagi warga. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kebutuhan akan keterampilan berbicara dalam konteks adat masih tinggi. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan dengan pendekatan yang sederhana namun tepat sasaran.

Eka Wahyu selaku pemateri berharap kegiatan seperti ini bisa terus dikembangkan di kemudian hari. Menurutnya, pambiwara bukan hanya soal menjaga tradisi, tapi juga bisa menjadi jalan untuk memberdayakan masyarakat. Terutama dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi warga.

"Saya berharap pelatihan ini jadi awal yang baik, bukan hanya untuk menjaga budaya Jawa tetap hidup, tapi juga memberdayakan warga agar percaya diri saat memimpin acara," ujar Wahyu dengan penuh harap.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan pemuda desa, pelatihan ini menjadi contoh nyata sinergi yang positif. Tradisi dan budaya lokal bisa terus hidup jika ada ruang untuk belajar dan berbagi. Apa yang dilakukan di RW 02 Kalioso menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak harus dimulai dari hal besar, cukup dari kemauan untuk bertindak bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun