Raditya Dika, seorang penulis dan komedian membagikan pemahamannya tentang konsep financial freedom dalam sebuah wawancara bersama Agatha Chelsea di kanal YouTube Safe Space. Episode tersebut tayang pada 31 Juli 2024 dengan judul "RADITYA DIKA: PELIT ATAU MINIMALIS? GEN Z SUSAH FINANCIAL FREEDOM?". Dalam percakapan tersebut, Raditya menjelaskan bahwa kebebasan finansial bukan sekadar istilah, melainkan sebuah kondisi keuangan yang bisa dicapai dengan perencanaan dan konsistensi.
Ia menjelaskan bahwa seseorang dikatakan telah mencapai financial freedom ketika memiliki sejumlah dana investasi yang cukup besar sehingga bisa menarik 4% dari total nilai aset tersebut setiap tahun untuk mencukupi kebutuhan hidup tanpa menghabiskan pokok dana investasinya seumur hidup.
Sebagai contoh, Raditya menggambarkan bahwa jika seseorang membutuhkan sekitar Rp100 juta per tahun untuk hidup, maka mereka membutuhkan dana investasi sebesar Rp2,5 miliar. Dana ini, jika ditempatkan pada instrumen investasi dengan imbal hasil tahunan sekitar 7%, akan cukup untuk ditarik 4% per tahun. Selisih 3% antara return dan penarikan tersebut akan mengompensasi inflasi, sehingga nilai aset tetap terjaga.
Kebiasaan Investasi Sejak Muda
Raditya mengungkapkan bahwa kesadaran akan pentingnya dana pensiun sudah muncul sejak ia berusia 21 tahun. Setiap kali memperoleh penghasilan, termasuk dari honor sebagai penulis buku dan bonus dari proyek film, ia selalu menyisihkan dananya untuk diinvestasikan. Ia mengaku tidak tergoda untuk meningkatkan gaya hidup secara drastis. Contohnya, ketika menerima bonus besar dari film, ia hanya mengganti mobil lamanya dengan model baru dari merek yang sama, sementara selisih dananya langsung dialihkan ke instrumen investasi seperti saham.
Menurutnya, saham menjadi pilihan utama saat itu karena potensi imbal hasilnya yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 10-11% per tahun. Strategi ini membantunya mempercepat pencapaian tujuan keuangan, dan pada tahun 2019, ia menyatakan sudah mencapai kebebasan finansial.
Langkah Pertama: Tahu Dulu Angka Kebutuhan
Dalam wawancara tersebut, Raditya juga menekankan pentingnya mengetahui secara pasti kebutuhan keuangan pribadi sebelum mulai menyusun strategi pensiun. Menurutnya, banyak orang tidak menyadari berapa pengeluaran mereka setiap bulan. Padahal, hal itu penting untuk menghitung kebutuhan pensiun tahunan, yang kemudian bisa dijadikan dasar untuk menghitung target dana investasi jangka panjang.
Ia dan istrinya bahkan memulai pernikahan mereka dengan mencatat pengeluaran secara rinci menggunakan spreadsheet, sebagai bagian dari komitmen bersama membangun rencana keuangan jangka panjang.
Investasi Bukan untuk Jadi Kaya, Tapi untuk Mencapai Tujuan