Mohon tunggu...
Haliyudin Ulima
Haliyudin Ulima Mohon Tunggu... Jurnalis - Sesekali, aku hanya memaklumi.

Selalu kurang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Suci

27 November 2020   09:28 Diperbarui: 27 November 2020   09:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru,  sang manusia suci
Bekerja melatih kebodohan sampae bernarasi
Rela mengorbankan meski di balas basi
Untuk seribu kasih, dari satu cinta yang tak bisa mati

Guru,  orang tua paling abadi
Penyayang hingga mati
Kehormatan paling khusyu setelah Nabi
Cinta paling akhir tanpa spasi

Guru,  cinta dan kasihmu subur sejati
Hati yang putih selayaknya ayat ayat suci
Ucapanmu setajam belati
Sebagai itu sarapan pagi
Saat hati dan kaki beranjak pergi

Guru,  ilmu milikmu adalah rahim orang-orang besar
Pikiranmu adalah bekal paling manjur
Perkataanmu adalah risalah tak berukur
Perbuatanmu adalah ibadah paling mabrur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun