Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembali ke Fitrah, Tinggalkan Bibit Kebencian Dalam Diri

9 April 2024   14:10 Diperbarui: 9 April 2024   14:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Damai - jalandamai.org

Setelah satu bulan menjalani ibadah puasa Ramadan, hari yang dinanti telah tiba. Hari raya Idul Fitri. Hari dimana semua orang belajar untuk memaafkan dan meminta maaf. Hari kemenengan setelah menjalankan ibadah puasa. Setelah sebelumnya belajar menahan rasa lapar dan haus, belajar menahan hawa nafsu, kini kaum muslim kembali ke fitri setelah merayakan hari raya idul fitri.

Idul Fitri bukan hanya sekeder belajar memaafkan atau meminta maaf. Idul Fitri juga mengajarkan untuk memupuk silaturahmi. Tradisi mudik yang ada di Indonesia ini, merupakan indikasi kuat bahwa silaturahmi pada dasarnya menjadi karakter masyarakat Indonesia. Dari kota besar seperti Jakarta harus menempuh ratusan kilo untuk pulang ke kampung halaman. Sesampainya di kampung halaman meminta maaf ke orang tua, keluarga, saudara dan tetangga.

Tidak hanya bermaafan, dalam hari raya Idul Fitri juga terdapat tradasi saling berbagi antar sesama. Saling berbagi makanan hingga uang. Lebaran dimaknai sebagai ajang untuk saling berbagi antar sesama. Suasananya pun penuh dengan suka cita. Dan sekali lagi, hal seperti inilah sejatinya kita semua. Kita sebagai masyarakat Indonesia, merupakan masyarakat yang santun, senang berbagi, saling menghargai dan tolong menolong antar sesama.

Semuanya bibit kebaikan itu terlihat di hari raya Idul Fitri. Tak jarang setelah saling meminta maaf, beberapa mengajak keluarganya untuk bersenang menuju ke tempat wisata. Disitulah aktifitas perekonomian mulai berjalan. Para pedagang di tempat wisata tersenyum gembira, karena banyak masyarakat yang datang dan membeli barang dagannya. Begitu juga dengan sektor transportasi, makanan dan minuman, hotel, dan lain sebagainya juga ikut bergeliat di hari raya Idul Fitri.

Begitu indahnya Idul Fitri. Karena itu mari kita jaga kebaikan di hari fitri itu, di hari-hari berikutnya. Ingat, kita semua pada dasarnya mempunyai bibit kebaikan. Mari kita jaga agar bibit kebaikan tersebut tetap mendominasi, dan menjadi benteng buat kita semua. Meski tak dipungkiri, dalam diri setiap manusia mempunyai bibit negatif, bibit kebencian, bibit intoleran dan lain sebagainya. Bibit negatif itu bisa sewaktu-waktu mengendalikan pola pikir dan perilaku kita.

Karena itulah, jangan sampai bibit kebencian dan bibit negatif tersebut masih terus bersarang dalam diri kita semua. Jangan biarkan pikiran kita dikendalikan oleh bibit negatif, karena kita tidak mampu membedakan mana yang baik dan benar. Pada titik ini kita perlu membekali diri dengan literasi. Sehingga informasi apapun yang kita serap, ada filter untuk memastikan apakah informasi tersebut benar atau tidak. Dengan demikian kitab isa mencegah segala bentuk perbuatan negatif, sejak dari dalam pikiran.

Selamat hari raya Idul Fitri. Maaf lahir dan batin. Segera lupakan dan hindari segala bibit kebencian yang masih ada dalam diri. Karena kebencian hanya akan mendekatkan diri pada hal-hal yang tidak baik. Mari kita jadikan bulan Ramadan, sebagai bulan introspeksi dan pembelajaran. Segala hal buruk ditinggalkan. Kebiasaan menahan hawa nafsu harus diteruskan pada saat Idul Fitri dan hari-hari berikutnya. Ingat, kita semua pada dasarnya adalah pribadi yang baik. Karena kita adalah pribadi yang baik, maka jangan kotori kebaikan itu dengan kebencian dan bibit negatif lainnya. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun