Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empat Pilar Kebangsaan untuk Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat

21 Agustus 2022   08:40 Diperbarui: 21 Agustus 2022   08:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai Indonesia - hipwee.com

Kemajemukan, keluasan wilayah, kebesaran sebagai bangsa, menjadi karakteristik Indonesia. Untuk itu dibutuhkan konsepsi yang dapat menjadi acuan bersama sebagai standar norma dalam bertindak, merekatkan dan melindungi karakteristik tersebut. 

Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan empat pilar kebangsaan yang dapat menopang bangunan keIndonesiaan agar kokoh berdiri sehingga tidak akan mudah goyah atau runtuh jika diterjang badai cobaan.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan agar dapat terwujudnya bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. 

Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat. 

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. 

Meski telah mengalami berbagai ancaman dan pengkhianatan oleh sekelompok orang namun Pancasila masih kokoh berdiri sebagai dasar dan ideologi negara.

Saat ini masih ada kelompok yang menentang Pancasila, mengharamkan dan mensyirikkannya. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama hampir tiga tahun terakhir, Indonesia ternyata juga digempur virus intoleransi dan radikalisme yang kerjanya membuat hoax dan ujaran kebencian terhadap pemerintah atau siapapun yang tidak sepemikiran dengan mereka yang sudah terinfeksi virus intoleransi dan radikalisme.

Kelompok penyebar virus intoleransi dan radikalisme ini tidak hanya menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat tapi juga menghambat kerja-kerja pemerintah. 

Anehnya, ada saja orang yang percaya dengan opini yang digulirkan kelompok anti Pancasila yang sebenarnya hal itu diagendakan untuk mencapai tujuan mereka mendirikan negara khilafah.

Pernyatan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang telah menerima Pancasila dan tidak lagi menganggap syirik dan thogut layak menjadi kado indah untuk HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun