Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di zaman moderen ternyta tidak selalu menjamin adanya kepuasan hidup bagi manusia. Para ilmuan bekerja tak henti hentinya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan tujuan agar manusia dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya dengan mudah. Dulu, orang yang ingin menunaikan ibadah Haji harus menempuh jarak yang jauh itu dalam waktu berbulan bulan lamanya. Dengan kemajuan Ilmu pengetahuan, jarak yang begitu jauh bisa ditempuh dalam waktu cuma dalam hitungan jam. Mudah kan ? Dulu, kalau kita ingin menyampaikan khabar kepada keluarga yang jauh di luar negeri,kita harus mengirim surat dan berbulan bulan baru dapat balasan. Sekarang dengan telepon kita sudah bisa berbicara langsung dengan mereka yang jauh disana. Pokoknya, disatu sisi kemajuan ini membuat manusia lebih mudah mengakses jalan kepada kenikmatan dunia. Akan tetapi, disisi lain, tidak sedikit orang yg justru disengsarakan oleh kemajuan itu sendiri. Kenapa harus sengsara ? Karena ternyata kehidupan ala modern mendidik kita bersifat komsumtif. Gaya hidup modern di belahan dunia barat langsung aja ditelan mentah mentah oleh masyarakat di negeri ini tanpa kecuali apakah itu orang tua apalagi anak anak muda. Masyarakat jadi berlomba lomba ingin memiliki produk produk baru yg ditawarkan oleh pasar,mengikuti gaya berpakaian ala barat yg notabene tanpa peduli lagi kepada nilai etika. Cara bergaul ala barat telah mengikis habis nilai agama yg tadinya kita junjung tinggi, sehingga tidak heran jika ada orang mengatakan : "untuk melihat kemajuan masyarakat EROPAH, kita tidak perlu jauh jauh datang ke London atu ke Perancis, tapi lihat saja gimana gaya hidup masyarakat yg ada di negeri ini". Gejala pergeseran nilai budaya yg begitu pesat bukan tidak meninggalkan dampak buruk kepada generasi muda di negeri ini bahkan tidak sedikit menimbulkan masalah baru bagi tatanan kehidupan kita. Orang yg hidupnya berkecukupan dari segi ekonomi seakan tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti gaya hidup baru,tapi orang yg tingkat ekonominya pas pasan terpaksa harus berjuang dengan berbagai cara agar bisa mengikuti mode. Disinilah awal muasal timbulnya keresahan. Keresahan yg tanpa kendali akan berujung pada tindakan yg berlawanan dengan nilai nilai budaya yg agamais. Akhirnya orang yg tidak mampu lagi mengendalikan diri menjadi resah dan terkadang putus asa. Orang tidak peduli lagi mau di kata apa atau mau melakukan apa yg penting tuntutan zaman harus terpenuhi. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana seharusnya kita bersikap, itu tergantung kepada keputusan kita. Kalau ingin menjadi generasi yg baik maka jalan satu satunya adalah kembali kepada Allah. Kerjakan apa yg diperintahkan dan jauhkan apa di larangNya.
