Mohon tunggu...
Munawar Khalil
Munawar Khalil Mohon Tunggu... Insinyur - ASN, Author, Stoa

meluaskan cakrawala berpikir, menulis, menikmati kehidupan yang singkat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Politik Identitas Mewarnai Kembali Pilpres 2024?

13 Mei 2022   23:58 Diperbarui: 15 Mei 2022   19:20 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artinya, jika alasan pelarangan karena melakukan pemberontakan, lalu framing pemberontak itu adalah keji, profan, dan tidak dibenarkan. Sebenarnya Islam juga pernah melakukan pemberontakan pada kedaulatan negara Indonesia yang kita kenal dengan pemberontkan DI/TII yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia. Bahkan jika kita mengurut ke belakang pada guidence yang berpegang pada ayat-ayat Al Qur'an, beberapa ulama menyatakan bahwa Islam memang ditegakkan dengan pedang dan kekerasan.

Hal itu menandakan perjuangan menegakkan ideologi itu bisa dilakukan dengan berbagai cara; termasuk kekerasan, pemberontakan, dan juga perang. Lantas ketika ada kelompok lain menggunakan cara itu untuk mencapai tujuannya, kita keberatan. Padahal pada beberapa kesempatan, kelompok kita juga menggunakan cara yang sama untuk menegakkan ideologi tersebut.

Point-nya sederhana. Pilpres adalah peristiwa politik. Yaitu ketika sekelompok orang bersiasat ingin meraih kekuasaan. Di ujung kekuasaan itu hanya ada; uang. Itulah sebenarnya yang dikejar oleh sekelompok orang tadi.

Dukung mendukung sah-sah saja. Tapi cobalah berkaca bahwa tidak ada politik dan orang-orang politik itu memperjuangkan ideologinya selain uang dan kekuasaan. Ketika mereka terpilih kita bermimpi mereka akan menegakkan syari'at, agama, identitas, atau ideologi kita. Sebenarnya tidak. Justru struktur diskursif yang terus menerus kita buat, bahwa kelompok sini benar, dan yang sana salah itulah yang menjadi halangan mimpi tadi susah terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun