Mohon tunggu...
Hakam Ikrom Rozzak
Hakam Ikrom Rozzak Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar dalam segala aspek kehidupan

Kader Pelajar Islam Indonesia (PD Kab. Pasuruan) Santri Pesantren Persis Bangil Kab. Pasuruan, Jawa Timur Menjadi bagian kecil dari bangkitnya peradaban islam di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencari Akar Sekularisme (1)

18 Mei 2020   22:30 Diperbarui: 18 Mei 2020   22:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disalin dari Majalah Al Muslimun Edisi 176, November 1984)

Mencari Akar seklurasime (1)

Oleh : Mutammimul Ula

1.Sekularisme secara historis (sebagaimana juga Marxisme) timbul di barat sebagai reaksi terhadap kristianisme pada akhir abad pertengahan. Sekularisme adalah suatu isme (paham atau aliran) dalam kultur yang: secara sadar mengkonsentrasikan (memusatkan) perhatiannya semata-mata kepada maslah duniawi; dan dengan sadar pula mau mengasingkan atau menyisihkan peranan Agama/Wahyu dan Tuhan dari pelbagai segi kehidupan dan penghidupan manusia
 
2.Isitilah Sekular, dari kata saeculum mempunyai arti dengan dua konotasi waktu dan lokasi; waktu menunjuk pada pengertian "dunia", atau duniawi. Jadi saeculum berarti 'jaman ini' atau masa kini, dan jaman itu juga berarti 'peristiwa-peristiwa masa kini'. Pengertian secular menunjuk kepada kondisi dunia pada waktu, periode atau jaman tertentu. Dari sini telah kita lihat benih makna yang mudah dengan sendirinya berkembang secara alami dan logi ke dalam kontek aksistensial dunia yang selalu berubah di mana terjadi paham relativitas nilai-nilai kemanusiaan. Sekularisme didefinisikan sebagai pembebasan manusia "pertama-tama dari agama kemudian dari metafisika yang mengatur balar dan bahasanya". Itu berarti "terlepasnya dunia dari pengertian-pengertian religious atau religious semu, terhadap semua mitos-mitos supra-natural dan lambing-lambang suci. Sekularisasi tidak hanya melingkupi aspek-aspek sosial dan politik tetapi juga merembesi ke aspek kultural, karena proses tersebut menunjukkan 'lenyapnya penentuan religious dari lambang-lambang kultural". Komponen-komponen integral di dalam dimensi sekularisasi adalah penidak-kramatan alam, desakralisasi politik dan dekonsturksi nilai-nilai.  Dengan penidak-kramatan alam sebuah istilah dan konsep yang dipinjam dari sosiolog Jerman Max Weber yang dimaksud adalah pembebasan alam dari nada-nada keagamaan.
 
3.Asumsi dasar sekularisme adalah ...that material well-being in the present world is an essential means to human happiness. That material well-being does not remain a means and becomes and end itself is a major dilemma of secular culture. As secular society progresses from lover levels of material well-being to higher levels, efficiency becomes ots sole pre-occupation. Secularization is the hallmark of any modern economy with must operate without mush concern for religion, ethics aesthetics, or consideration of prestige. Its main orientation has to be toward maximum efficiency. In every type of social, political, or economics order, the modern economy must obey these principles. Its essential characteristic is a capacity for itself sustaining growth   (... bahwa kebahagiaan jasmani di dunia ini adalah jalan utama kebahagiaan manusia. Bahwa kebhagiaan jasmani adalah alat sekaligus sebagai tujuan utma adalah merupakan tema utama bagi kebudayaan sekular. Masyarakat sekular maju artinya artinya tingkat kebahagiaan jasmani yang rendah menuju tingkat kebahagiaan jasmani yang lebih tinggi. Effisisensi adalah tema penting dan satu-satunya. Sekularisasi menjadi tanda ke-absahan ekonomi modern yang harus dipoperasikan tanpa embel-embel agama, etik, aesthetik, atau pertimbangan-pertimbangan prestige lainnya. Orientasi utamanya adalah bagaimana menambah effisensi. Dalam setiap tata sosial, politik maupun ekonomi, ekonomi modern harus tunduk pada prinsip-prinsip ini. Karakter essensinya adalah kapasitas atau kemampuannya untuk tumbuh secara mandiri.

4.Konsep masyarakat secular didasarkan atas gagasan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia. Ketika gagasasan itu berjalan dengan paham positivisme --keilumuan, dengan segala kesangsian tentang masa depan diluluhkan oleh kepercayaan kepastian akan kemajuan . Anggapan tentang kemajuan masyarakat ini terletak pada jantung alam pikiran Eropa Modern. Ini berarti bahwa manusia mampu mempergunakan metodda-metoda dan cara-cara yang rasional untuk membangun hubungan-hubungan manusiawi seperti dia juga mampu mempergunakannya terhadap alam dan industri.  Oleh Arnold Toynbee, Sekularisasi adalah "... pergantian agama oleh teknologi" dan bagi mooer, sekularisasi berarti: pergantian pemecahan hal-ihwal manusai yang bersifat tradisional dan supra alami oleh pemecahan ynag bersifat rasional.

Struktur Masyaakat Sekuler

1.Oleh Althaf Gauthar dikatakan: "The Principle Institutions of secular society were (a) the legislature which comes into existence through a process of free and fair elections; (b) the judiciary which occupies a pivotal and independent position; (c) the executive, which obeys the legislative and the judicial sovereign and; (d) the press wich is the principal instrument of the formulation and expression of public opinion. There institutions were established and developed according to precise theoretical concepts, and the ideals which the rpresented reflected the moral values of secular society   (Institusi- Institusi penting dalam masyarakat sekular adalah: (a) pembuat undang-undang berasal dan diproses melalui pemilihn yang bebas dan jujur (b) peradilan menempati poros dan memiliki posisi yang independen (c) eksekutif harus tunduk pada lembaga legislative dan kepada kedaulatan hukum; (d) pers sebagai instrument penting dalam merumuskan dan menyatakan pendapat umum.

Lembaga-lembaga tersebut dibangun dan dikembangkan menurut konsep-konsep teoritis secara seksama, dan merupakan cita-cita yang terwakili dan terefleksi dari nilai-nilai moral masyarakat sekular).

2.Dalam pengalaman Dunia Barat, istilah sekularisasi menujukkan pemisahan wilayah jurisdiksi masing-masing dari dua lembaga kekuasaan, agama dan dunia. Sesuatu lembaga yang ditarik dari kekuasaan agama dikatakan "disekularisasikan". Teori tentang kenyataan yang terpisah, rohani dan duniawi, dan fakta dua lembaga yang terpisah, antara gereja dan Negara telah melengkapi Barat dengan suatu pembenaran dan pola bagi sekularisasi. Fungsi-fungsi yang dahulu dilaksanakan oleh agama, sekarang dilakukan berbagai lembaga, di antaranya; hiburan umum, ilmu pengetahuan, partai-partai politik dan ideologi-ideologi.  Di lapangan politik, umpamanya bahkan di negeri-negeri dimana pertain-partai agama ada, partai-partai ini lebih memberikan tanggapan pada keadaan sosial ekonomi tertentu dari pengembangan kepentingan-kepentingan agama yang khusus. Dalam bidang peadilan, pembedaan antara dosa yang ditetapkan agama dan kejahatan yang ditetapkan oleh undang-undang terus berkembang. Dalam pengertian politik, sekularisasi memuat tiga pengertian pokok, Pertama, penerimaan "bangsa" sebagai kesatuan sosial dan politik bersama dalam perwujudan manusia masa kini dan dasar dariidentitas politik dan budaya bersama; kedua, perkembangan dari suatu golongan yang ikut serta dalam mana hak-hak dan kewajiban-kewajiban orang didasarkan atas kewarganegaraanya dari suatu kesatuan nasional tertentu, daripada atas hubungan keagamaan mereka; dan ketiga, perwujudan dari konsepsi sipil tentang keadilan sosial

3.Sekarah Masyarakat manusia, dikemukakan oleh Dr. Ali Syariati, senantiasa terbagi menjadi 2 kelas. Kelas Habl dan Qabil. Dalam masyarakat Qabil, dimana nilai-nilai ilahiyah dikesampingkan, dengan kata lain disekularkan, maka sub-struktur masyarakat yang Qabilistis itu didukung oleh tiga komponen utama yang secara integral saling mengkait. Tiga komponen utama itu; Zalim (mala-Firaun) ; yang melambangkan kekuasaan politik, Qarun; Orang kaya kapitalis (Mutraf) yang melambangkan dominasi dan kekuasaan ekonomi, dan Bal'am yang mencitrakan diri sebagai seoran Rahib, perlambang jabatan kependetaan atau perlambang kaum intelektual "'ulama" yang diperalat penguasa. Subu struktur dengan koalisi tiga komponen utama ini melakukan penindasan terhadap kaum lemah --Mustadlafin- sebagai perlambang masyarakat Habil

4.Sekularisasi yang merupakan perlawanan terhadap sesuatu yang transendental terhadap aktivitas kemanusiaan, artinya manusai telah melakukan pembernotakan terhadap Allah sebagaimana dilakuakan oleh kebanyakan orang "modern" kini telah menghasilkan dan menciptakan sebuah sains yang tidak berdasarkan cahaya intelektual Ilahi yang menjermuskan pad dekadensi humanistic. Karena manusa telah kehilangan pengetahuan langsun mengenai dirinya dan keakuan yang senantiasa dimilikianya, karena ia bergantung pada pengethaun eksternal yang tidak langsng berhubungan dengan dirinya, yaitu pengetahuan yang hendak dicari dari luar dirinya. Pengetahuan ini secara literal bersifat "dangkal", karena diperlohe dari pinggiran lingkara eksistensi dan tidak mengandung kesadaran mengenai interioritas, mengenai aksis dan jari-jari lingkaran eksistensi yang senantiasa menghadang manusia dan menghubungkannya seperti seberkas sunar kepada matahari Ilahiyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun