"Sesungguhnya para istri penghuni surga bernyanyi untuk suami-suami mereka dengan suara yang sangat merdu. Kemerduannya tidak pernah didengar oleh seorang pun..." (HR. Thabrani, Shahihul Jami' No. 1557)
Di antara bait yang mereka nyanyikan:
"Kami adalah wanita-wanita jelita, istri kaum yang mulia, melihat dengan mata yang menyejukkan... Kami abadi dan tidak akan mati, kami aman dan tidak takut, kami menetap dan tidak akan pergi."
Hadis ini menunjukkan bahwa ada nyanyian di surga, tetapi bukan sembarang nyanyian. Ia adalah bentuk kenikmatan yang suci dari dosa, tidak melalaikan, dan tidak mengandung keburukan sedikit pun.
Atsar: Pasar Surga dan Suara Merdu
Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Tirmidzi (meski sanadnya diperselisihkan), disebutkan bahwa di surga ada pasar --- bukan untuk jual beli, tetapi untuk pertemuan, pertukaran hadiah, dan di situ para penghuni saling bernyanyi dengan suara yang belum pernah terdengar sebelumnya. Ini memperkuat gambaran bahwa hiburan surgawi bukan mustahil, asalkan bersih dari unsur laghw dan dosa.
Musik Surga: Bukan Seperti Musik Dunia
Jika kita membayangkan musik surgawi dengan alat musik duniawi --- gitar, drum, seruling, dll --- itu adalah kesalahan besar. Musik surgawi, jika pun ada, adalah kenikmatan murni, tanpa efek negatif, dan disesuaikan dengan fitrah baru manusia surga yang hanya menyukai kebaikan.
Ibnu Qayyim dalam "Hadi Al-Arwah" menyatakan bahwa kenikmatan di surga melampaui segala kenikmatan dunia, termasuk kenikmatan suara. Namun semua itu akan sesuai dengan jiwa para penghuni surga yang telah suci dari hawa nafsu buruk.
Kesimpulan
Apakah ada musik di surga? Jika yang dimaksud adalah musik duniawi yang berpotensi membawa laghw dan dosa, maka jawabannya tidak ada. Namun, jika yang dimaksud adalah nyanyian surgawi yang suci, menenangkan, dan menjadi bentuk kenikmatan, maka jawabannya ada, sebagaimana ditegaskan oleh hadis shahih.