Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Dasar Arab Saudi Menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah Pada Hari Ini Tanggal 30 Maret 2025 ?

30 Maret 2025   08:11 Diperbarui: 30 Maret 2025   08:11 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Islam di Arab Saudi akan melaksanakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H pada hari Minggu, 30 Maret 2025. (KabarBaik.co)

Ini tentang idul Fitri 2025 Masehi atau tahun 1446 Hijriyah  sekarang ini. Beberapa Ormas di Indonesia menetapkan 1 Syawal jatuh pada tanggal 31 Maret 2025, sedangkan Arab Saudi dan sekitarnya yang posisinya di sebelah barat Indonesia menetapkan 1 Syawal hari ini, Ahad 30 Maret 2025.  

Bagaimana ini terjadi ?
Apakah kami harus mengikuti Arab Saudi sehingga hari ini Minggu tidak boleh puasa lagi ? 

Bagaimana menurut Anda ? Jelaskan dengan dalil dan keterangan para ulama dan ahli !

Mengapa Perbedaan Tanggal Idul Fitri 2025 Terjadi?

Perbedaan dalam penetapan 1 Syawal antara Indonesia dan Arab Saudi (atau negara lain di sebelah baratnya) disebabkan oleh perbedaan metode rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit) dan hisab (perhitungan astronomi) yang digunakan oleh masing-masing negara. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan perbedaan:

  1. Perbedaan Letak Geografis

    • Indonesia berada lebih ke timur dibandingkan Arab Saudi.
    • Posisi ini menyebabkan kemungkinan hilal terlihat lebih dulu di Arab Saudi karena semakin ke barat, semakin lama matahari terbenam, sehingga peluang melihat hilal lebih besar.
  2. Metode Penentuan Awal Bulan

    • Arab Saudi umumnya menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan bulan) yang lebih fleksibel dan terkadang menerima kesaksian individu meskipun tidak selalu sesuai dengan kriteria astronomi.
    • Indonesia menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat dengan kriteria MABIMS (kriteria tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat), yang lebih ketat dibandingkan Arab Saudi.
  3. Perbedaan Kriteria Penentuan Awal Bulan

    • Arab Saudi sering menetapkan awal bulan berdasarkan laporan rukyat lokal mereka.
    • Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya menerapkan kriteria MABIMS yang lebih ketat dalam memastikan kemungkinan terlihatnya hilal.
    • Ini menyebabkan Arab Saudi lebih sering mendahului Indonesia dalam menetapkan awal bulan.

Apakah Harus Mengikuti Arab Saudi?

Tidak wajib bagi umat Islam di Indonesia untuk mengikuti keputusan Arab Saudi. Berikut beberapa dalil dan pendapat ulama terkait:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun