Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Gairah Ekonomi" Juga Terjadi Pada Periode Sakral Berbagai Agama Seperti Bulan Ramadhan

8 Maret 2025   09:52 Diperbarui: 8 Maret 2025   12:41 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Melasti dalam Agama Hindu di Bali (satukanindonesia.com)

 

"Gairah Ekonomi" yang muncul selama Ramadhan juga terjadi di berbagai agama 

Fenomena peningkatan gairah spiritual, sosial, budaya, dan ekonomi juga terjadi dalam agama di luar Islam, terutama pada perayaan atau periode sakral tertentu. Berikut beberapa contohnya:

1. Kristen: Natal & Paskah

Dalam Kekristenan, Natal (Christmas) dan Paskah (Easter) adalah momen spiritual yang juga memiliki dampak sosial, budaya, dan ekonomi yang besar.

Perspektif Teori

  • Teori Perubahan Sosial (Emile Durkheim): Natal memperkuat solidaritas sosial dengan mengedepankan nilai berbagi dan kebersamaan dalam keluarga serta komunitas.
  • Teori Ekonomi (Max Weber): Etika Protestan tentang kerja keras dan kapitalisme terlihat jelas dalam perayaan Natal, yang menjadi momentum pertumbuhan industri ritel, pariwisata, dan konsumsi masyarakat.

Dampak Ekonomi & Sosial

  • Peningkatan Konsumsi: Perayaan Natal mendorong belanja besar-besaran untuk hadiah, dekorasi, dan makanan, menciptakan siklus ekonomi yang mirip dengan Ramadhan.
  • Peningkatan Amal: Banyak organisasi Kristen meningkatkan aktivitas amal selama Natal dan Paskah, mirip dengan zakat dalam Islam.

2. Hindu: Diwali (Deepavali)

Diwali, juga dikenal sebagai Festival Cahaya, adalah salah satu perayaan terbesar dalam agama Hindu, terutama di India.

Perspektif Teori

  • Teori Perubahan Budaya (Clifford Geertz): Diwali adalah simbol kemenangan terang atas kegelapan, yang tercermin dalam ritual budaya dan sosial.
  • Teori Struktural-Fungsionalisme (Parsons): Ritual Diwali menciptakan keteraturan sosial dengan mempererat hubungan keluarga dan komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun