Buah Kolang-Kaling: Asal, Pengolahan, Manfaat, dan Popularitas di Bulan Puasa
Asal dan Sumber Kolang-Kaling
Kolang-kaling berasal dari biji pohon aren (Arenga pinnata), yang termasuk dalam keluarga palem-paleman. Buah aren berbentuk lonjong dengan kulit berserat dan mengandung getah yang bisa menyebabkan gatal. Kolang-kaling diperoleh dari biji buah aren yang sudah matang dan harus melalui proses perebusan serta fermentasi sebelum bisa dikonsumsi.
Cara Mengolah Kolang-Kaling
Proses pengolahan kolang-kaling cukup panjang karena bijinya mengandung getah beracun yang harus dihilangkan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah umumnya:
- Pemilihan Buah Aren Matang -- Buah aren yang sudah tua dipanen.
- Perebusan -- Buah direbus selama beberapa jam untuk melembutkan bijinya.
- Pengelupasan Kulit -- Setelah direbus, biji dikeluarkan dari cangkangnya dengan cara dipukul atau dibelah.
- Fermentasi -- Biji direndam dalam air bersih selama beberapa hari agar lebih kenyal dan menghilangkan lendir serta rasa getirnya.
- Pembersihan dan Pemotongan -- Setelah itu, kolang-kaling siap diolah lebih lanjut dengan berbagai cara.
Biasanya kolang-kaling dijual dalam keadaan mentah atau sudah direndam dalam larutan gula agar lebih manis. Di Indonesia, kolang-kaling sering diolah menjadi manisan, campuran es buah, kolak, hingga bahan tambahan dalam minuman segar.
Manfaat dan Khasiat Kolang-Kaling
Dari sudut pandang ilmiah dan kesehatan, kolang-kaling memiliki banyak manfaat karena kandungan nutrisinya, antara lain:
- Baca juga: Keringanan (Rukshah) Dalam Puasa Ramadhan
Kaya Serat (Dietary Fiber)
- Membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit.
- Serat juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga baik bagi penderita diabetes.
Sumber Karbohidrat Kompleks dan Rendah Kalori
- Memberikan energi yang cukup, tetapi tetap rendah kalori, cocok untuk diet sehat.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!