Konsep PAZ:
Dalam metode PAZ Biomekanis, kanker payudara dipahami sebagai gangguan sistem saraf dan metabolisme akibat ketidakseimbangan biomekanis tubuh, terutama pada tulang belakang bagian torakal atas (T1-T5) yang berhubungan dengan organ payudara.
Pendekatan Pengobatan PAZ:
-
Reposisi Struktur Tulang Belakang
- Koreksi tulang belakang torakal atas (T1-T5) untuk memperbaiki aliran saraf dan darah ke area payudara.
- Jika ada ketidakseimbangan di panggul atau leher, ini juga diperbaiki karena mempengaruhi postur tubuh secara keseluruhan.
Stimulasi Gerakan & Teknik Nafas
- Pasien diajarkan gerakan biomekanis alami untuk merangsang detoksifikasi tubuh dan meningkatkan sirkulasi getah bening di area payudara.
- Teknik pernapasan membantu mengurangi stres dan meningkatkan oksigenasi sel.
Polarisasi Cairan Tubuh
- Memperbaiki keseimbangan cairan tubuh dengan memastikan distribusi energi yang merata melalui biomekanika tubuh.
Diet & Pola Hidup Sehat
- Menerapkan pola makan berbasis real food, menghindari gula berlebih, dan meningkatkan konsumsi makanan dengan antioksidan tinggi.
- Mengelola stres melalui teknik relaksasi.
Potensi Manfaat PAZ:
- Memperbaiki fungsi saraf dan aliran darah ke payudara, membantu tubuh melawan sel kanker secara alami.
- Tanpa efek samping seperti kemoterapi atau operasi.
- Mengembalikan postur tubuh yang seimbang, sehingga sistem imun lebih optimal.
Kesimpulan
- Medis konvensional menangani kanker dengan pembedahan, kemoterapi, dan terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
- PAZ Biomekanis melihat akar masalah dari sisi biomekanis dan sistem saraf, lalu mengoreksi struktur tubuh agar tubuh bisa melawan penyakit secara alami.
- Kombinasi kedua pendekatan ini bisa menjadi solusi holistik, tergantung pada kondisi pasien dan keyakinannya terhadap metode pengobatan yang dipilih.
Bagaimana menurut Anda? Mau lanjut dengan kasus penyakit generatif lainnya atau mendalami pendekatan PAZ lebih lanjut?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI