Kisah Pertemuan Nabi Sulaiman AS dengan Ratu Bilqis
Kisah Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis disebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surah An-Naml (27:15-44). Berikut adalah ringkasan kisahnya berdasarkan Al-Qur'an dan sumber lainnya:
1. Nabi Sulaiman AS dan Kerajaan Besar yang Diberkahi
Nabi Sulaiman AS adalah seorang raja sekaligus nabi yang dianugerahi Allah SWT kekuasaan luar biasa, termasuk kemampuan memahami bahasa hewan, memerintah angin, dan memiliki pasukan dari manusia, jin, dan burung.
Allah SWT berfirman:
"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata, 'Wahai manusia! Kami telah diberi pemahaman tentang ucapan burung dan telah diberi segala sesuatu. Sungguh, ini benar-benar karunia yang nyata.'"
(QS. An-Naml: 16)
2. Burung Hud-hud Membawa Kabar Tentang Ratu Bilqis
Suatu hari, Nabi Sulaiman AS menyadari bahwa burung Hud-hud tidak hadir dalam majelisnya. Setelah burung itu datang, ia membawa kabar tentang sebuah kerajaan di negeri Saba' (sekarang Yaman) yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Bilqis.
Hud-hud berkata:
"Aku mendapati seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah..."
(QS. An-Naml: 23-24)
Nabi Sulaiman AS kemudian mengutus surat kepada Ratu Bilqis, mengajaknya untuk beriman kepada Allah SWT.
3. Ratu Bilqis Mengirim Hadiah kepada Nabi Sulaiman AS
Ratu Bilqis, yang terkejut dengan isi surat tersebut, berkonsultasi dengan para pembesarnya. Untuk menguji Nabi Sulaiman AS, ia mengirim utusan dengan hadiah-hadiah berharga. Namun, Nabi Sulaiman AS menolak hadiah itu dan menegaskan bahwa ia memiliki kekuasaan lebih besar dari kerajaan Saba'.
"Maka ketika utusan itu datang kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata, 'Apakah kalian hendak memberiku harta? Padahal apa yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Tetapi kalian merasa bangga dengan hadiah kalian.'"
(QS. An-Naml: 36)
Nabi Sulaiman AS kemudian meminta Ratu Bilqis datang langsung ke kerajaannya.
4. Nabi Sulaiman AS Memindahkan Singgasana Ratu Bilqis
Sebelum kedatangan Ratu Bilqis, Nabi Sulaiman AS ingin menunjukkan kebesaran kekuasaannya. Ia bertanya kepada pasukannya siapa yang bisa memindahkan singgasana Ratu Bilqis dari Saba' ke istananya.
Seorang jin Ifrit berkata bahwa ia bisa membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman AS berdiri dari tempatnya. Namun, seorang hamba Allah yang memiliki ilmu (sebagian ulama menyebutnya Nabi Khidir atau seorang ahli ilmu dari umat Nabi Sulaiman) berkata:
"Aku akan membawanya kepadamu sebelum matamu berkedip!"
(QS. An-Naml: 40)
Singgasana itu pun berpindah dalam sekejap ke istana Nabi Sulaiman AS. Ketika Ratu Bilqis tiba, ia dibuat kagum melihat singgasananya yang telah dipindahkan.
5. Ratu Bilqis Terkesima dengan Istana Nabi Sulaiman AS
Saat Ratu Bilqis masuk ke istana Nabi Sulaiman AS, ia melihat lantai kaca yang sangat bening sehingga dikiranya air. Ia mengangkat pakaiannya agar tidak basah, namun Nabi Sulaiman AS menjelaskan bahwa itu adalah lantai kaca.
"Dikatakan kepadanya, 'Masuklah ke dalam istana!' Maka ketika dia melihatnya, dia mengira itu adalah genangan air, lalu dia menyingkapkan kedua betisnya. Maka dia (Sulaiman) berkata, 'Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca'."
(QS. An-Naml: 44)
Setelah melihat semua keajaiban ini, Ratu Bilqis pun menyadari kebesaran Allah SWT dan berkata:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. An-Naml: 44)
Kesimpulan dan Hikmah
- Kebesaran Allah SWT
- Nabi Sulaiman AS diberi mukjizat luar biasa, tetapi tetap mengakui bahwa semua itu berasal dari Allah SWT.
- Kehebatan Ilmu Pengetahuan
- Pemindahan singgasana dengan ilmu adalah isyarat bahwa ilmu lebih unggul daripada kekuatan fisik semata.
- Kepemimpinan yang Bijaksana
- Nabi Sulaiman AS tidak langsung menyerang Ratu Bilqis, tetapi menggunakan strategi diplomasi untuk mengajaknya kepada tauhid.
- Keimanan Ratu Bilqis
- Ratu Bilqis akhirnya meninggalkan penyembahan matahari dan menerima Islam setelah melihat kebesaran Allah SWT.
Sumber Lain Tentang Kisah Ini
Selain Al-Qur'an, kisah ini juga disebutkan dalam beberapa riwayat tafsir dan sumber sejarah seperti:
- Tafsir Ibnu Katsir
- Kitab Tarikh Ath-Thabari
- Israiliyat (cerita dari Bani Israil yang tidak selalu bisa dipercaya)
Namun, sumber non-Qur'ani sering kali menambahkan detail yang tidak selalu bisa diverifikasi kebenarannya. Oleh karena itu, kisah dalam Al-Qur'an adalah yang paling otentik.
Apakah Nabi Sulaiman AS Menikahi Ratu Bilqis?
Dalam Al-Qur'an, tidak disebutkan secara eksplisit bahwa Nabi Sulaiman AS menikahi Ratu Bilqis. Namun, beberapa riwayat tafsir dan tradisi mengatakan bahwa setelah pertemuan ini, Nabi Sulaiman AS menikahi Ratu Bilqis atau menjadikannya pemimpin wilayahnya. Wallahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI