Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Babi Haram ? Menurut Al-Qur'an dan Kitab Suci Lainnya ?

15 Februari 2025   12:30 Diperbarui: 15 Februari 2025   14:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Babi yang sudah diolah (lokadewata.com)

Penjelasan:
Petrus mendapat penglihatan bahwa Allah tidak lagi menganggap beberapa makanan sebagai haram. Hal ini diartikan sebagai pencabutan larangan makanan tertentu bagi orang Kristen.

Kesimpulan

  1. Dalam Yudaisme (agama Yahudi), babi tetap diharamkan karena hukum Taurat masih berlaku bagi mereka.
  2. Dalam Islam, babi diharamkan berdasarkan ayat-ayat dalam Al-Qur'an.
  3. Dalam Kekristenan, larangan ini tidak lagi dianggap mengikat, dan umat Kristen umumnya diperbolehkan makan babi.

Namun, ada beberapa kelompok Kristen tertentu (seperti Seventh-Day Adventists) yang masih mengikuti aturan makanan dalam Perjanjian Lama dan menghindari babi.

Babi menurut Agama dan Keyakinan yang lainnya 

Beberapa agama dan keyakinan lain juga memiliki aturan atau pandangan tersendiri tentang konsumsi babi. Berikut beberapa di antaranya:

1. Hinduisme

Hinduisme tidak memiliki larangan universal terhadap konsumsi babi, tetapi ada perbedaan berdasarkan kasta dan daerah:

  • Kaum Brahmana dan umat Hindu yang ketat biasanya menghindari daging secara keseluruhan (vegetarian), termasuk babi.
  • Beberapa komunitas Hindu di India menganggap babi sebagai binatang kotor dan najis.
  • Di daerah tertentu seperti Bengal dan Timur Laut India, daging babi dikonsumsi oleh kelompok tertentu.

Alasan utama: Keyakinan akan kesucian dan konsep Ahimsa (tidak menyakiti makhluk hidup).

2. Buddhaisme

Buddhaisme juga tidak memiliki larangan spesifik terhadap babi, tetapi ada ajaran yang mendorong vegetarianisme:

  • Buddha Theravada mengizinkan konsumsi daging (termasuk babi) jika tidak dibunuh khusus untuk mereka.
  • Buddha Mahayana lebih mendorong vegetarianisme karena prinsip Ahimsa.
  • Di Tibet dan Mongolia, beberapa penganut Buddha mengonsumsi daging karena keterbatasan sumber makanan nabati.

Kesimpulan: Tidak ada larangan khusus, tetapi banyak penganutnya menghindari daging babi karena alasan etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun