Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Usaha Rumahan yang Justru Berkembang Saat Pandemi

13 Oktober 2022   11:43 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:51 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toko baju di rumah (suara.com)

Pandemi Covid-19 selama dua tahun melanda dunia sangat memukul sektor ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 98% usaha pada level mikro atau sekitar 63 juta terkena dampak pandemi Covid-19. Jumlahnya tentu akan membesar seiring lamanya pembatasan sosial berskala besar (PSPB) di sejumlah daerah. Bahkan, menurut catatan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), hampir separuh UMKM di Indonesia akan bangkrut pada Desember 2020. Serem banget gak sih?

Namun seiring perjalanan waktu ternyata sektor UMKM ternyata lebih tangguh menghadapi gonjang-ganjing ekonomi yang menuju ke fase resesi ekonomi dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menunjukkan jati dirinya tetap eksis dan bertahan dari gempuran masalah ekoomi secara global.

USAHA RUMAHAN BAGIAN DARI UMKM

Pengalaman penulis yang mempunyai keponakan yang merintis usaha rumahan melayani kebutuhan pakaian, aksesoris, kebutuhan keseharian  pelajar dan gadis-gadis usia muda yang menbuka usaha di rumah 4 tahun terakhir mengalami perkembangan omzet yang luar biasa.

Usaha yang dilakukan secara off line yaitu membuka toko di rumah dan melayani penjualan secara online ke seluruh wilayah Indonesia.

Keponakan penulis nama panggilannya Kiki alumni FKIP Universitas PGRI Surabaya ternyata sejak lulus dari bangku kuliah (2019) tidak terjun di dunia pendidikan sebagai guru malah merintis usaha jual beli secara online, memanfaatkan media sosial Facebook, IG, Twitter, WA untuk mengenalkan produk, transaksi jual beli secara online dan pembayaran melalui transfer antar bank atau akun pembayaran yang lebih murah seperti go pay atau jasa pembayaran online lainnya.

Usaha yang dikenalkan dan dijual adalah kebutuhan remaja khususnya remaja putri, mulai pakaian, asesoris, kosmetik, hijab, dan pernak-pernik kebutuhan sekolah.

Saat pandemi 2020-2022 ada tambahan item penjualan seperti aneka macam masker, hand sanitizer, dan segala mecam kebutuhan untuk menghindari covid-19, termasuk berbagai macam vitamin dan herbal untuk kesehatan.

Justru pada masa pandemi omzet penjualan meningkat secara signifikan dan bisa membuka 2 cabang toko offline di dua tempat berbeda, yang memperkerjakan adik dan saudara yang belum bekerja setelah lulus sekolah.

Ingin tahu alasannya bagaimana usaha rumahan bisa lebih tangguh dan lebih tahan menghadapi masalah ekonomi akibat krisis atau pandemi covid 19? 

1. Loyalnya Konsumen Lokal

Harga barang yang relatif terjangkau  dan kualitas barang yang bagus menyebabkan konsumen sudah jatuh cinta sehingga ketika ditawarkan barang barupun yang kebetulan mereka membutuhkan maka konsumen akan tetap datang ke toko atau berbelanja secara online  sehingga menghasilkan produk dengan harga yang relatif murah dan tetap berkualitas jaminan mutu.

Kedua faktor inilah yang membuat konsumen otomatis loyal pada produk UMKM lokal. Tak hanya itu, kebanggaan memakai produk negeri sendiri pun juga mulai terbentuk. 

Makanya nggak heran kalau konsumen loyal membantu meningkatkan penjualan dan pembelian UMKM sehingga ekonomi dapat bergerak stabil dan membuka usaha mikro tidak begitu terpengaruh dengan adanya resesi.

2. Fokus Pada Produk yang Dibutuhkan

Karena pelaku usahaanya adalah anak muda maka akan tahu apa yang dibutuhkan oleh anak muda termasuk barang-barang yang sedang boming di masyarakat, karena para pelanggannya berasal dari kalangan menengah ke bawah maka keponakan saya berusaha mencari barang-barang langsung dari produsennya, kadang harus mendatangkan dari Bandung untuk baju dan fashion, atau dari jakarta untuk kosmetik dan dari sentra-sentra indutri batik ke Solo atau Yogyakarta bahkan ke Madura untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang ramah di kantong konsumen. 

Produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat, antara lain kebutuhan pokok seperti makanan. Dari UMKM ini, perputaran uangnya nyatanya berjalan stabil karena daya jual dan daya beli masyarakat berjalan seimba

3. Perubahan Pasar Modal Tak Pengaruhi Usaha Rumahan

Arus pasar modal sedang naik atau turun? Tak masalah! Sebab, faktanya pergerakan Usaha rumahan tidak dipengaruhi oleh pasar modal. Inilah salah satu keuntungan yang bisa didapatkan oleh Usaha rumahan.

Usaha rumahan yang dilakukan keponakan saya tergolong sukses, karena dalam waktu 4 tahun, 2 tahun masa pandemi tetap bisa bertahan dan bahkan berkembang dari segi keuntungan tentu tak bisa saya jelaskan karena say tidak tahu perputaran uangnya, namun setelah tahu buktinya tenyata keponakan saya yang membuka usah rumahan bisa mebeli sebidang tanah, menyewa dua tempat untuk membuka cabang tokonya, dan yang terakhir bisa membeli kendaraan roda 4 yang nilainya ratusan juta rupiah.

Memang benar usaha yang dijalankan dengan baik dan benar serta dijalankan dengan hati akan sampai kepada hati konsumen yang akhirnya menjadi pelanggan setia.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun