"Bebaskan imajinasimu menembus batas waktu, hiduplah sebagai orang dewasa, bahagialah sebagaimana anak kecil yang belum kenal kerasnya dunia" ~juki
Bunda : Ara bunda pergi kerja dulu ya?
Ara : aaaa (sambil berkaca-kaca)
Bunda : dada Ara, assalamualaikum
Ara : huwaaa(menangis).
Begitulah kira-kira jika kita berpamitan kepada anak usia dini yang berusia 1-2 tahun, dimana mereka yang belum begitu lancar dalam berbicara namun menangis jika hendak kita tinggal kerja.
Menjalin hubungan sosial dengan teman, keluarga, dan lingkungan adalah sebuah proses untuk belajar berkomunikasi, berbagi, dan interaksi. Setiap orang memiliki cara berhubungan sosial masing-masing. Mulai dari anak usia dini dalam perkembangan sosial emosionalnya dengan menjalin hubungan baik dengan teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
Anak yang mampu mengendalikan emosi sendiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain termasuk bahwa anak tersebut dalam perkembangan sosial emosional.
Kemampuan sosial emosional anak usia dini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya anak dan kecerdasan anak ketika dewasa nanti. Setiap anak memiliki perkembangan emosional yang berbeda-beda. Orang tua mana sih yang gak mau anaknya bertumbuh dan berkembang dengan baik?! Pastinya semua orang tua mau yang terbaik untuk anaknya, apalagi anak adalah seorang yang di anugerahkan oleh Tuhan sebagai titipan untuk kedua orng tuanya. Malaikat kecil yang di nanti kehadirannya oleh kedua orang tuanya. Mulai dari anak usia 0-6 bulan orang tua harus memperhatikan aspek tumbuh kembangnya seorang anak karena perkembangan sosial dan emosional anak usia dini akan berpengaruh pada kecerdasan seorang anak waktu dewasa nanti.
Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini mulai usia 1-2 tahun ditandai dengan menangisinya anak ketika di tinggal orang tuanya pergi kerja, dari situ orang tua mengetahui perkembangan seorang anaknya. Untuk anak usia 2-3 tahun anak tersebut akan selalu menyebut atau menceritakan teman bermain ya atau teman sekolah dan guru-gurunya. Anak umur 2-3 tahun lebih suka mencoba hal baru atau bereksperimen mengenai banyak hal, maka dari itu sebagai orang tua harus lebih mengawasi anaknya.